Kamis, 24 September 2020 20:34

Proyek Intake Rp12 Miliar di Bantaeng, Mampukah Atasi Keluhan Air PDAM?

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Letak intake layaknya kolam berukuran kecil itu berada di area Permandian Alam Eremerasa, Desa Kampala.
Letak intake layaknya kolam berukuran kecil itu berada di area Permandian Alam Eremerasa, Desa Kampala.

Pembangunan inkate dan jaringan pipa ini dikerjakan pada tiga Desa di Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng. Yakni di Desa Kampala, Desa Lonrong, dan Desa Ulugalung.

RAKYATKU.COM, BANTAENG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang membuat sebuah proyek dengan Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) pelaksanaan jaringan pemanfaatan air Pompengan Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan.

Pekerjaan dengan nomor kontrak : HK.02.03.Au/PJPA/PAB.II/14/II/2020 itu tertanggal 24 Februari 2020 dengan waktu pelaksanaan selama 240 hari kalender atau kurang lebih 8 bulan.

Uraian pekerjaan berupa pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku Kabupaten Bantaeng.

Pembangunan inkate dan jaringan pipa ini dikerjakan pada tiga Desa di Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng. Yakni di Desa Kampala, Desa Lonrong, dan Desa Ulugalung.

Proyek yang bersumber dana dari APBN senilai Rp12.223.430.833 dengan penyedia jasa PT. Fikri Bangun Persada.

Dari pantauan Rakyatku.com, letak intake layaknya kolam berukuran kecil itu berada di area Permandian Alam Eremerasa, Desa Kampala atau tepatnya di dekat sudut kolam pada wisata permandian itu.

Rupanya pekerjaan ini nantinya untuk aliran air PDAM. Mengingat air PDAM terkadang dikeluhkan tersendat atau mengalir tidak lancar oleh masyarakat di Kabupaten Bantaeng.

Diketahui, bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Intake yang dibangun harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain kehandalan dalam menyediakan air secara kontiniu, keamanan dalam beroperasi dan pembiayaan yang minimum.

Kapasitas intake harus mampu melayani kebutuhan maksimum harian. Dalam pembangunan intake hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah: lokasi harus aman dari arus deras, terletak di hulu sungai sehingga aman dari pencemaran, posisi intake yang benar agar air baku dapat disadap secara konstan sesuai dengan kebutuhan baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan.

Direktur PDAM Bantaeng, Muhammad Nur Fajri, menyampaikan pembangunan inkate dan jaringan pipa itu menjadi sarana yang akan mengaliri air PDAM untuk masyarakat Bantaeng.

"Hadirnya proyek bangunan inkate sangat membantu masyarakat Bantaeng, karena selama ini beberapa bulan ada beberapa yang mengeluh soal air PDAM yang tidak lancar," jelasnya, Kamis (24/9/2020).

Dia pun berharap, nantinya pembangunan inkate ini selesai bisa membantu dalam mengatasi keluhan air di masyarakat.

"Kami hanya memiliki dua pompa air itu pun sudah berusia dua puluhan tahun, jika banguna inkate selesai maka kedua pompa air itu kami tidak akan gunakan lagi. Kami juga berharap agar pembangunan inkate cepat selesai dan tidak ada lagi warga yang akan mengeluh tidak lancarnya air PDAM," ungkapnya.

Penulis : Irmawati Azis
#PDAM Bantaeng #Proyek Intake