RAKYATKU.COM - Pelaku yang diduga mengirim surat beracun ke Donald Trump telah ditangkap.
Dikutip dari CNN, Selasa (22/9/2020), terduga yang merupakan perempuan ditangkap di perbatasan Amerika saat mencoba masuk ke negara bagian New York dari Kanada. Adapun saat ditangkap, perempuan itu tengah membawa senjata api.
Perempuan itu belum ditetapkan sebagai tersangka walaupun hal itu, menurut Kejaksaan Washington, hanya masalah waktu saja.
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
Diberitakan sebelumnya, pada pekan lalu, aparat AS berhasil mencegah surat berisi racun risin yang dikirimkan ke Presiden Amerika Donald Trump.
Ketika ditelusuri, surat tersebut diyakini dikirim dari Kanada sehingga aparat kemudian memfokuskan pencarian pelaku di sana.
Salah seorang investigator, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kepada bahwa surat racun Risin itu dikirim dari St. Hubert, Quebec, Kanada.
Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas
Adapun risin di dalam paket tersebut sudah digiling ketika ditemukan. Sebanyak 500 micogram dari racun risin itu cukup untuk membunuh satu orang dewasa.
Kepolisian Kanada belum mau berkomentar atas penangkapan yang terjadi. Mereka hanya bisa mengatakan bahwa mereka bekerjasama dengan FBI untuk proses investigasi terkait. "Kami tidak dalam posisi diperbolehkan untuk berkomentar," ujar mereka.
FBI, secara terpisah, menyatakan bahwa investigasi masih berjalan setelah penangkapan dilakukan.
Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin
Sebagai racun yang diperoleh dari biji jarak, risin dapat digunakan secara sengaja untuk menjadikannya senjata biologis. Racun ini belum ada belum ada penawar.
Dengan paparan risin dalam jumlah yang sangat sedikit saja, dibutuhkan 36 jam sampai 72 jam hingga waktu kematian.
Sumber: Reuters, CNN