Senin, 14 September 2020 19:06
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Biro Catatan Kriminal Nasional India melaporkan negara itu bisa menjadi pusat ibu kota bunuh diri baru di dunia. Dikarenakan setiap empat menit orang India mati bunuh diri.

 

Laporan tersebut menyatakan rata-rata kematian akibat bunuh diri setiap hari di India adalah 381 dan di masa pandemi ini situasinya kian memburuk dan mempengaruhi kesehatan mental banyak orang.

Pada laman Press TV, Sabtu (12/9), menurut angka yang dirilis Biro Catatan Kriminal, India mengalami 140 ribu kematian akibat bunuh diri pada 2019 dibandingkan 134 ribu pada 2018. Dari semua kasus bunuh diri 67 persen adalah orang muda dewasa berusia antara 18 dan 45 tahun.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

Berdasarkan data kemiskinan, masalah keluarga, penganiayaan, utang, pengangguran adalah alasan utama di balik kematian karena bunuh diri. Kini, para ahli mengatakan pandemi virus corona Covid-19 semakin memperburuk situasi dikutip dari merdeka.com.

 

Laporan tersebut menyebutkan lebih dari 10 ribu petani, penggarap, dan buruh tani juga melakukan bunuh diri pada 2019 karena kesulitan ekonomi. Menurut para ahli kesehatan, kesehatan mental bukanlah prioritas di India dan kebanyakan orang India tidak menyadari fakta bahwa penyakit mental berada di balik epidemi. Mereka mengatakan kurangnya fasilitas kesehatan mental menghalangi orang untuk mencari dukungan.

Atas permohonan LSM yang mengupayakan langkah-langkah untuk mencegah bunuh diri, Mahkamah Agung telah meminta pemerintah pusat untuk memberikan saran jika korban bunuh diri yang selamat dihukum atau direhabilitasi oleh pemerintah berdasarkan pasal 115 tentang perawatan kesehatan mental.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

Meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan orang dewasa dilihat oleh banyak psikiater sebagai tren global mengkhawatirkan yang menciptakan ketidakseimbangan sosial.

Parah ahli juga mengatakan melawan penyakit itu perlu untuk memperhatikan pola perilaku karena kecenderungan bunuh diri tidak selalu merupakan keputusan yang sembrono. Selain itu, mereka mengatakan COVID-19 dapat meningkatkan angka bunuh diri selama dan setelah pandemi.

TAG