Kamis, 10 September 2020 16:36
Ilustrasi
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Vaksin merah putih yang dikembangkan oleh peneliti tanah air, diprediksi bisa diproduksi akhir 2021.

 

"Perkiraannya triwulan IV 2021 kita bisa produksi dalam jumlah besar, dan nantinya akan melengkapi vaksin Covid19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama pihak luar, terutama dengan Sinovac (China), dan G42 dari Uni Emirat Arab,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Mensristek) Bambang Brodjonegoro yang juga merupakan Ketua Penanggung Jawab Tim Vaksin Merah Putih, dikutip dari ANTARA, Rabu, (9/9/2020).

Sebelum diproduksi secara besar pada triwulan IV 2021, ada beberapa proses yang harus dilewati, antara lain, uji pada hewan di akhir 2020, kemudian formulasi produksi untuk uji klinis tahap 1, 2 dan 3 di awal 2021.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

Setelah itu, menurut Bambang, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menentukan keamanan dari vaksin tersebut.

 

Setelah BPOM menyatakan vaksin tersebut aman dan mampu untuk menjaga daya tahan tubuh, maka PT Bio Farma Persero akan melakukan produksi dalam jumlah besar.

“Harapannya tentunya proses vaksinasi nantinya bisa segera dikerjakan,” katanya.

Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu

Menristek menjelaskan bibit vaksin yang dikembangkan untuk menjadi vaksin Merah Putih itu menggunakan isolat virus yang beredar di Indonesia.

Dengan begitu, vaksin diharapkan akan efektif dan aman untuk menjaga daya tahan tubuh warga negara Indonesia terhadap virus corona tipe baru SARS CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.