RAKYATKU.COM - Seorang pria di Prancis bernama Alain Cocq ini nekat akan melakukan live streaming jelang hari kematiannya.
Karena penyakit yang sangat parah, Cocq akan melakukan live streaming kematiannya sebagai wujud protes atas ditolaknya permintaan euthanasia.
Euthanasia adalah sebuah tindakan sengaja untuk mengakhiri hidup seseorang yang mengalami sakit parah dan menderita, yang diliputi rasa sakit yang tak tertahankan dan tak bisa disembuhkan.
Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal
Eutanasia dilakukan dengan cara yang relatif cepat dan tanpa rasa sakit dengan alasan kemanusiaan.
Kasus yang dialami oleh Alain Cocq ini juga merupakan hal yang sama. Ia menderita penyakit yang sangat langka yang mana dinding arterinya saling menempel. Bahkan ia sudah tidak bisa makan dan minum lagi.
Sebagai bentuk protes atas ditolaknya permintaan euthanasia, ia mengancam akan melakukan live streaming di akun Facebooknya minggu depan sebagai perkiraan akhir dari umurnya. Mari kita simak informasi selengkapnya berikut ini.
Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget
Usai pemerintah Prancis melarang pemberlakuan euthanasia, Cocq akhirnya bertekad untuk mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya di live streaming facebook.
Lelaki berusia 57 tahun itu menderita penyakit langka dimana dinding arterinya saling menempel. Cocq sudah tidak bisa makan dan minum lagi. Segala perawatan apapun untuk memperpanjang umurnya sudah tidak dapat dilakukan oleh dokter.
Lantas Cocq meminta untuk dilakukan euthanasia. Namun Presiden Emmanuel Macron menolak permintaan itu karena prosedur euthanasia tetap dilarang diberlakukan di Prancis.
Baca Juga : Viral Petani Ukraina "Curi" dan Tarik Tank Rusia Pakai Traktor
Saat ini Cocq sedang terbaring lemas. Rasa sakit yang dirasakannya sangat membuatnya menderita. Namun permintaan euthanasia yang membantunya untuk mengakhiri hidup tanpa rasa sakit masih illegal di negara Prancis.
Makai a mengancam akan melakukan live streaming di laman facebook selama berjam-jam menjelang kematiannya. Menurutnya video amatir itu akan meningkatkan kesadaran betapa pentingnya euthanasia.
Ia berharap tindakannya akan diingat dan menjadi pengingat jangka Panjang sebagai langkah untuk menciptakan legalitas hukum atas diperbolehkannya euthanasia.
Baca Juga : Pria Ini Kesulitan Bernapas Bertahun-tahun, Ternyata Ada Gigi Tumbuh di Rongga Hidung
Cocq mengunggah jawaban presiden Macron atas permintaannya di halaman facebook-nya.
“ Karena saya tidak memiliki hukum yang sesuai, maka saya tidak bisa memenuhi permintaan anda,” kata Macron dalam sebuah surat.
“ Saya tidak bisa meminta siapapun untuk melewati batas hukum negara saat ini. Keinginan anda adalah meminta bantuan aktif dalam upaya bunuh diri yang disengaja dan ini tidak diizinkan di negara kita,” tambahnya.
Baca Juga : Menikah di Tanggal Cantik, Pasangan Beruntung Ini Dapat Buku Nikah "Lima Juta Kisah Cinta"
Untuk menunjukkan kepada seluruh masyarakat Prancis bahwa penderitaan yang disebabkan oleh undang-undang di negara bagiannya membuat Cocq merasakan sakit tiada terkira hingga hari kematiannya.
Ia tetap bertekad untuk melakukan live streaming di laman facebooknya sebagai bentuk protes atas hukum negara Prancis yang melarang langkah euthanasia.
sumber: dream.co.id