Senin, 31 Agustus 2020 13:02
Ilustrasi. (Foto: Al Jazeera)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Sepuluh anggota milisi bersenjata tewas usai menyerang konvoi kendaraan tentara di timur negara itu. Tokoh masyarakat setempat mengatakan kelompok yang sama membunuh lima orang warga sipil.

 

Milisi bersenjata Uganda, Allied Democratic Forces (ADF), beroperasi di sebelah timur Republik Demokratik Kongo selama tiga dekade lebih.

PBB mengatakan sejak awal 2019 sudah lebih dari 1.000 warga sipil yang dibunuh kelompok ini.

Baca Juga : Pengemudi Mabuk Tabrak Bus Bermuatan Alkohol, 24 Orang Tewas Terbakar Hidup-Hidup

Juru bicara militer Kongo, Antony Mwalushayi, mengatakan kekerasan terbaru melukai enam orang tentara mereka. ADF menyerang pasukan Kongo di dekat Kota Mbau.

 

"Dua anggota ADF jatuh di tempat, setelah kami mengamankan daerah itu pada sore harinya, kami menemukan delapan orang lainnya," kata Mwalushayi, Minggu (30/8/2020).

Serbuan yang dilakukan anggota ADF membunuh lima orang warga sipil di Mbau, tiga orang di antaranya perempuan. Berdasarkan kepala dewan remaja setempat, Mathe Esdras, para anggota ADF itu juga menyandera beberapa orang.

Baca Juga : Mengerikan, Dubes Italia untuk Kongo Tewas Diserang Kelompok Bersenjata

Sejak akhir tahun lalu tentara Kongo melancarkan serangan besar-besaran terhadap ADF. Operasi tersebut memicu kekerasan yang terhadap warga sipil.

Ketidakamanan memaksa ratusan ribu orang mengungsi dari rumah mereka di tengah pandemi Covid-19 serta epidemi Ebola yang telah menewaskan 2.200 orang lebih.

ISIS mengklaim sejumlah serangan yang dikaitkan dengan ADF. Akan tetapi, para peneliti dan pengamat menilai tidak ada bukti kedua kelompok itu memiliki koneksi.

TAG