Jumat, 28 Agustus 2020 13:31
Editor : Fathul Khair Akmal

 

 

RAKYATKU.COM, BARRU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Barru menggelar pekan kebudayaan daerah Kabupaten Barru 2020 secara secara virtual dan offline dii Teras Museum Alun-alun Colliq Pujie, Jumat malam (27/08/2020).

Pada pergelaran seni dan budaya ini di hadiri oleh Bupati Barru, Suardi Saleh serta Kapolres Barru, AKBP Welly Abdillah, Pimpinan OPD, para Camat Barru, Kepala Desa, Lurah dan penggiat seni budaya.

Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah

Pekan kebudayaan nasional yang tentunya merupakan program berjenjang dimulai dari tingkat daerah hingga tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Barru mengangkat tema "Ruang Bersama Indonesia Bahagia" dan mengangkat isu "Penguatan tubuh masyarakat dalam perspektif budaya".

 

Sebuah pergelaran berbasis daring dan luring serta menerapkan protokol kesehatan yang direkomendasikan oleh gugus tugas penanganan COVID-19 dan Disiarkan langsung melalui YouTube @budayasaya, dan Facebook @budayasaya.

Kegiatan yang dibina bersama Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan Barru ini di isi beberapa penampil generasi muda yang bertalenta enerjik, totalitas dan penuh bakat yang telah berpartisipasi dalam bidang seni tari, musik dan suara yang penuh dengan kekompakan. Generasi muda ini merupakan binaan dari beberapa komunitas dan lembaga yang selama ini konsen melestarikan budaya Barru dengan karya cipta dan ide kreasi yang selama ini membanggakan.

Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili

Sanggar Bolong Ringgi, Sanggar To Berru, Sanggar Colliq Pujie, Desa Binuang dengan massure, Desa Tellumpanua dengan Pammenca Mappadendang, Desa Batu Pute dengan Pammencanya, Desa Gattareng dengan Sere' Api nya serta akan ada banyak lagi penampilan yang dapat dinikmati di Alun-alun Kota Barru maupun melalui siaran Facebook dan kanal YouTube.

Bupati Barru, Suardi Saleh yang membuka kegiatan ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak penyelenggara dan seluruh peserta pekan kebudayaan daerah Kabupaten Barru. Dia turut mengapresiasi pelaksanaannya.

"Walaupun kita sekarang berada pada pendemi Covid-19, tetapi kita sudah sepakat semuanya bahwa kita tidak boleh pasrah dengan kondisi Covid ini," tuturnya.

Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan

Ditengah kemeriahan suasana yang nampak penuh warna dan cahaya yang menarik, Bupati Barru tetap saja mawas dengan mengingatkan segenap undangan, panitia, dan hadirin untuk menjaga protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat.

"Namun, bapak ibu yang kami hormati, kami bangga sudah menyesuaikan langkah-langkah mengikuti protokol kesehatan, yang pertama pintu gerbang telah di siapkan tempat cuci tangan, sabun, air mengalir, dan pemeriksaan suhu badan, jika suhunya di atas ketentuan tentunya tidak diperkenankan untuk masuk di kegiatan ini dan kursinya di atur jaraknya sedemikian rupa," jelasnya.

Pekan kebudayaan daerah setiap tahun digelar, disamping diadakan pula festival budaya To Berru yang sudah enam tahun digelar berturut turut. Hal ini dilakukan untuk menemukan bakat dan format terbaik untuk menentukan delegasi pekan kebudayaan yang sifatnya berjenjang.

Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek

"Mudah-mudahan nanti, kita bisa mengirim yang memang memungkinkan bisa mewakili Sulawesi Selatan dan mendapat juara di tingkat nasional, tapi yang paling penting sekarang kita sudah diberi ruang untuk berekspresi kita tidak dibatasi oleh Covid ini. Tetapi kita beradaptasi, kita menyesuaikan dengan covid ini, sehingga pentas ini berjalan, penguatan kebudayaan kita lakukan tetapi kita tetap kondisi aman Insya Allah," tutup Suardi Saleh.

Acara dibuka secara resmi oleh Bupati dengan pemukulan lesung, bersama Kapolres Barru Welly Abdillah, Kepala Dinas Pariwisata Andi Syarifuddin dan Kadis Pendidikan Andi Adnan serta dihadiri oleh Camat Barru Andi Hilmanida, bersama beberapa pejabat Daerah dan Lurah Desa termasuk penonton lainnya.

Penulis : Achmad Afandy