Selasa, 25 Agustus 2020 10:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Siapa yang bisa menghentikan politik uang? Bertahun-tahun diperangi, bukannya hilang. Malah tambah ramai dengan aneka bentuknya.

 

Walau demikian, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar tidak putus asa. Masalah ini kembali diingatkan pada sosialisasi pengawasan partisipatif di Hotel Jolin, Ballroom Samalona, Senin (24/8/2020).

Ketua Bawaslu Kota Makassar, Nursari mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pengawasan pemilihan umum Makassar kepada masyarakat melalui media online.

Baca Juga : Tiga Oknum ASN Termasuk Lurah di Makassar Diduga Langgar Netralitas

Lanjut Nursari, pihaknya mensosialisasikan pengawasan pada umumnya. Terkhusus pada sejumlah masalah yang disinyalir setiap pelaksanaan pemilu menjadi persoalan.

 

Salah satunya money politics atau politik uang. Selama ini yang jadi kendala karena kurangnya bukti dan saksi yang menguatkan bahwa terjadi pelanggaran.

“Money politics ini ibarat kentut. Ada baunya tapi tidak terlihat,” ungkapnya.

Baca Juga : Bawaslu Makassar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dan Launching Posko Kawal Hak Pilih Kecamatan

Bawaslu berharap pada Pilwalkot Makassar 2020 tidak ada lagi politik uang.