RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Bakal Calon Wali Kota Makassar, Fadli Ananda, menyampaikan tahun baru Islam atau 1 Muharram 1442 hijriah adalah momentum hijrah menuju kebaikan. Bukan sebatas pribadi, tapi juga daerah, bangsa dan negara. Untuk Makassar misalnya, tahun baru Islam mesti jadi momentum berbenah guna mengembalikan kejayaan daerah ini.
Fadli mengungkapkan guna merealisasikan hal tersebut, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk merefleksikan diri dan memperbaiki segala kekurangan pada tahun kemarin. Toh, tahun baru Islam merupakan waktu yang tepat melakukan muhasabah alias introspeksi diri.
"Alhamdullilah, kita kembali diberikan kesempatan berjumpa 1 Muharram, kali ini 1442 hijriah. Mari bersyukur karena masih diberikan nikmat umur dan kesehatan. Mari juga kita sambut momen ini dengan melakukan muhasabah," ucap Dokter Pade, Kamis (20/8/2020).
Baca Juga : Ditemani Deng Ical, IAS Sowan ke Sejumlah Elite Politik di Selayar
"Tahun baru Islam harus kita jadikan momentum menuju kebaikan. Misalnya dari kebiasaan lama yang kurang produktif menjadi lebih produktif. Ya intinya segala kekurangan tahun kemarin harus kita perbaiki agar menjadi pribadi yang lebih baik," sambung dokter spesialis kandungan ini.
Bersama Deng Ical-sapaan karib Syamsu Rizal, Fadli menegaskan semangat 1 Muharram akan dibawa Dilan (Deng Ical-Fadli Ananda) untuk mewujudkan harapan semua masyarakat Kota Makassar. Menuju Makassar jaya, dimana masyarakatnya hidup adil, makmur, sejahtera dan damai.
"Semangat tahun baru Islam itu hijrah menuju kebaikan. Makassar harus lebih baik dari yang sebelumnya dari segala aspek. Menuju Makassar jaya bukanlah hal mustahil karena kota ini punya potensi, tinggal bagaimana mensinergikan dan mengoptimalkan semua potensi yang ada," kata kader dan pengurus Nahdlatul Ulama ini.
Baca Juga : Deng Ical Positif Covid-19, Isolasi Mandiri Bareng Istri
Lebih jauh, Fadli menyampaikan tahun baru Islam juga mesti dijadikan momentum bagi kaum muslimin untuk merawat persatuan dan keberagaman. Toh, Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh pentingnya hal tersebut saat hijrah dari Mekkah ke Madinah.
"Tatkala Rasulullah SAW hijrah bersama kaum muhajirin, beliau diterima oleh kaum ansar tanpa syarat. Ini sudah seyogyanya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk merawat persatuan dan keberagaman yang ada. Mari mempererat tali persaudaraan kita dan bersinergi membangun daerah," tukas putra Prof Iskandar Idy ini.