Sabtu, 15 Agustus 2020 16:02
Foto: Reuters.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Hagia Sophia jadi klaster penyebaran Covid-19 usai dibuka kembali menjadi masjid oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

 

Sedikitnya 350 ribu orang memadati Hagia Sophia pada salat Jumat perdana 24 Juli lalu. Selain Erdogan, salat Jumat saat itu dihadiri sejumlah tokoh. Namun, warga berkumpul tanpa menerapkan jaga jarak dan memakai masker.

Dikutip dari Arab News, sebanyak 500 jemaah, termasuk anggota parlemen dan jurnalis dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Baca Juga : Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Capai 28.000 Orang

Jumlah kasus baru Covid-19 di Turki meningkat tajam dan bahkan angkanya melebihi 1.000 setelah Iduladha.

 

Kalangan dunia kesehatan mengatakan pandemi memburuk pada bulan lalu. Pembukaan Hagia Sophia untuk salat tanpa tindakan pencegahan tepat dan tegas jadi penyebab lonjakan itu.

"Setelah pembukaan Hagia Sophia, kami mendengar banyak kasus di kalangan politisi," kata seorang dokter kepada Arab News.

Baca Juga : Kesaksian Korban Selamat Gempa Turki-Suriah: "Kami Pikir itu Kiamat"

Dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Sivas itu menambahkan, jika tes Covid-19 dilakukan secara masif kepada warga, maka jumlah kasus kemungkinan akan jauh lebih tinggi.

Berdasarkan data statistik Worldometer, hingga Jumat (14/8/2020), Turki memiliki 245.635 ribu kasus Covid-19 dan 5.912 kematian.