Rabu, 12 Agustus 2020 10:42
Foto: IST
Editor : Redaksi

LUWU UTARA - Pasca banjir bandang yang melanda Masamba dan Radda, Luwu Utara pada 13 Juli 2020 lalu, Pemerintah tidak hanya fokus melakukan normalisasi Sungai Salukula dan Sungai Radda. Pembenahan luapan air dengan memasang tanggul geotextile juga dilaksanakan tidak hanya di dua sungai tersebut, namun juga di Sungai Rongkong Kecamatan Sabbang.

 

"Tujuan pekerjaan pemasangan kisdam untuk mengamankan area pemukiman warga bantaran sungai dengan mengalihkan aliran sungai dengan membuat bendung di kedua sisi jembatan Sabbang (kanan kiri) Kelurahan Salassa Baebunta dan Desa Salama Sabbang baik di hulu maupun hilir," terang Muh.Jafa selaku Koordinator Pelaksana Lapangan Hutama Karya, Senin (10/8).

Dijelaskan Jafa, kisdam adalah konstruksi bangunan air yang bersifat sementara, berfungsi supaya air sungai tidak masuk ke dalam galian.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

"Masing-masing kisdam yang akan dibuat sepanjang 500 meter di hulu dan hilir. Selain kisdam juga akan dipasang geotextile yang hingga hari ini sudah terealisasi sepanjang 230 meter di bagian hulu. Bagian hilir akan dipasang setelah kisdam selesai dibuat sekira 3 hari ke depan. Prioritas pekerjaan di sisi jembatan bagian Sabbang karena dekat perumahan warga. Doakan agar cuaca mendukung sehingga dapat selesai sesuai target," jelas Jafa.

 

Untuk diketahui, Hutama Karya sebagai pelaksana menurunkan alat berat berupa 9 excavator dan 3 buldozer di lokasi pekerjaan Sungai Rongkong.

Sementara itu, menurut data yang disampaikan Kadis PUPR, Suaib Mansur, realisasi pekerjaan normalisasi Sungai Rongkong hingga hari ini sekira 1.185 meter dari target 1.200 meter.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan

"Khusus untuk tanggul rencana panjang kiri kanan 1218 meter. Realisasinya atau yang telah dikerjakan itu masing-masing untuk lapis satu sepanjang 288 meter dan lapis dua 16 meter. Tanggul geotextile ini bukan tanggul pasir sebagaimana pemahaman teman-teman atau sebagian masyarakat saat ini. Pasir yang terlihat di sisi kanan kiri itu adalah hasil normalisasi yang dibuang ke pinggir. Di belakang atau di sampingnya baru dibuat tanggul geotextile dengan ukuran 6 lapis masing-masing 0,75 m dan lebar dasarnya 6 m. Tentu progres ini tiap hari berubah sebab pengerjaannya dipacu sesuai target balai pada tanggal 21 Agustus 2020 mendatang," papar Suaib Mansur.