Jumat, 07 Agustus 2020 15:17

IPB Dukung Program Kementan Dorong Gerakan Diversifikasi Pangan

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Drajat Martianto
Drajat Martianto

Kampus IPB sudah membagi setiap satuan kredit semester (SKS) mata kuliah pembelajaran teori dengan SKS mata kuliah pembelajaran di lapangan.

RAKYATKU.COM - Wakil Rektor IPB, Drajat Martianto mengajak masyarakat Indonesia memanfaatkan lahan kecil dan pekarangan rumah untuk ditanami aneka sayur dan buah-buahan.

Langkah ini, kata Drajat, penting dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui gerakan diserfikasi pangan Lestari.

"Masyarakat Indonesia memang harus melakukan diversifikasi pangan untuk meningkatkan mutu konsumsi pangan mereka sehari-hari. Yang paling penting kita harus berkontribusi menghidupkan pertanian Indonesia," ujar Drajat, Jumat (7/8/2020).

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

Menurut Drajat, kegiatan menanam berbasis pangan lestari adalah sebuah keharusan untuk menjawab tantangan kehidupan di masa mendatang. Ancaman krisis pangan seperti yang disampaikan FAO merupakan ancaman nyata yang harus direspons cepat oleh semua pihak.

"Saya kira apa yang dilakukan Kementan dengan mendorong perguruan tinggi untuk melakukan pengembangan dan pendampingan pangan lestari sangat tepat. Artinya kita bisa menggerakkan mahasiswa untuk melakukan diversifikasi pertanian," katanya.

Sebagai langkah konkret, Drajat mengaku bahwa kampus IPB sudah membagi setiap satuan kredit semester (SKS) mata kuliah pembelajaran teori dengan SKS mata kuliah pembelajaran di lapangan.

Baca Juga : Panen Jagung di Lokasi Food Estate Gunung Mas Memuaskan

"Jadi mahasiswa boleh tinggal di desa sampai 1 tahun 2 semester. Dimana per semesternya kita akui sebagai 20 SKS. Mereka tidak perlu di kampus karena bisa belajar di kampungnya masing-masing. Tapi tentu harus dengan kegiatan-kegiatan semacam ini (diversifikasi pangan)," katanya.

Di IPB, kata Drajat, praktik lapangan semcam itu masuk dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik Domisili (KKNTD). Program ini, selain fokus pada gerakan diversifikasi, juga fokus pada pendampingan petani.

KKNTD adalah program yang mengedepankan praktek lapangan untuk memantau jalanya produksi pertanian di desa masing-masing mahasiswa. Program ini dibuka untuk semua jurusan mahasiswa IPB.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

"Bahkan untuk mahasiswa mahasiswa teknologi juga kita aktifkan di dalam proses pengolahan ini. Jadi seperti yang disampaikan oleh Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo), kita itu bukan hanya sekadar mengolah, namun juga bagaimana mengatur sistem logistik," tutupnya.

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa Gerakan Diversifikasi Pangan adalah upaya pemerintah untuk mendorong ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Gerakan ini diharapkan mampu mewakili harapan dan kebutuhan seluruh rakyat Indonesia agar ketahanan pangan tetap kokoh, yang memperkuat hadirnya negara yang sejahtera.

"Hari ini kita mengkampanyekan gerakan diversifikasi pangan lokal sebagai kekayaan dan budaya bangsa. Artinya bukan hanya beras yang kita miliki. Tapi ada berbagai macam pangan lain seperti ubi-ubian, jagung, sorgum, sagu, kentang, labu, dan lainnya," tutupnya.

#kementan