Rabu, 05 Agustus 2020 19:30
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Masker seharusnya melindungi. Dua kasus ini justru mencelakai penganjurnya.

 

Kasus ini dialami seorang sopir bus di Prancis. Dia dipukuli hingga mati setelah meminta penumpang untuk mengenakan masker di atas kendaraannya.

Kasus ini menghebohkan Prancis dan mendapat kecaman dari pemerintah. Empat orang telah didakwa dalam kematian tersebut.

Baca Juga : Jenazah Anak Laki-laki Tanpa Identitas Disimpan di RSUD Batara Siang Pangkep, Diduga Korban Penganiayaan

Peristiwa itu bukan yang terakhir. Beberapa waktu kemudian, muncul lagi kasus nyaris serupa.

 

Seorang penduduk pinggiran Paris mengaku dipukuli dengan tongkat bisbol. Gara-garanya, dia meminta pelaku memakai masker. Itu sudah menjadi persyaratan di semua tempat umum di Prancis untuk memerangi infeksi virus corona.

Rekaman CCTV menunjukkan dua orang menyerang seorang pria bermasker di dalam fasilitas binatu. Pelaku kemudian melarikan diri. Meninggalkan korbannya tertelungkup di lantai.

Baca Juga : Tagih Utang Berujung Penganiayaan, Pelaku Ditangkap Polsek Bontoala

Korban, yang diidentifikasi sebagai Augustin, mengatakan kepada televisi BFM bahwa dia dipukuli karena meminta salah satu penyerang untuk mengenakan masker ketika dia memasuki binatu di kota Soisy-sous-Montmorency.

"Dia bertindak seolah-olah dia tidak mendengar. Aku bersikeras. Dia memanggil saudaranya atau sepupunya atau seseorang yang dia kenal yang ada di luar. Mereka mengancam, menghina," katanya.

Beberapa menit kemudian dia melihat dua orang masuk dengan tongkat bisbol. "Saya menerima pukulan di punggung saya, di pelipis saya, di tengkorak saya," lanjutnya.

Baca Juga : TPN Ganjar-Mahfud Minta Usut Tuntas Penganiayaan Relawan