Rabu, 05 Agustus 2020 23:00

Pandemi Corona, Dosen Pulang Kampung Kembangkan Budidaya Jamur Tiram

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pandemi Corona, Dosen Pulang Kampung Kembangkan Budidaya Jamur Tiram

Dia menyulap lahan koosng di belakang rumahnya menjadi rumah budidaya dan Café Jamur. Sementara di dapur rumahnya dibuat Home industry pengolahan jamur seperti Nugget jamur, Tahu jamur, bakso jamur, kripik jamur hingga burger jamur.

 

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Bagi masyarakat awam, tumbuhan jamur masih sangat asing untuk dikonsumsi. Apalagi diolah untuk menjadi sebuah produk makanan. Hal inilah yang mendorong Muhammad Ichwan(30) warga jalan Ahmad Yani, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar tersebut mengisi kekosongan di kampung halamannya di Kota Parepare karena pandemi virus Corona(COVID-19) dengan mengembangkan budidaya jamur tiram 3 bulan yang lalu.

“Ini sebabnya saya lakukan untuk merangsang bagaimana masyarakat bisa memiliki income dari budidaya jamur tiram ini, “urai Ichwan saat ditemui di kediamannya, Rabu(5/8/2020).

Ichwan mengungkapkan, dirinya mulai melakukan budidaya jamur berbekal ilmu pengetahuan pertanian yang juga menjadi background pendidikannya. Dia kemudian menyulap lahan koosng di belakang rumahnya menjadi rumah budidaya dan Café Jamur. Sementara di dapur rumahnya dibuat Home industry pengolahan jamur seperti Nugget jamur, Tahu jamur, bakso jamur, kripik jamur hingga burger jamur.

“Yang menjadi kendala bagi para petani jamur adalah pemasaran , jamur ketika dipanen hanya emiliki waktu bertahan selama 3 hari dan akan rusak etelahnya olehnya itu saya

"jamur tiram merupakan jamur yang tumbuh liar dan aman untuk dimakan. Jamur ini memiliki serat makanan, dan Beta-glukan yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh di tengah Pandemi Covid-19 ini," ungkap yang juga dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM) ini.

Ichwan menjelasakan komsumsi jamur sedianya memiliki kandungan manfaat yang sangat baik untuk tubuh ,namun kurang diketahui oleh masyarakat. Jamur tiram kata dia mengandung protein tinggi namun rendah lemak.

“Jamur ini kaya serta dan betaglukan yang berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, apalagi ditengah pandemic COVID-19,”terangnya.

Di rumah dan cafe jamurnya, Ichwan memberikan nuansa taman yang sangat asri, sehingga sangat nyaman untuk dikunjungi bersama teman maupun keluarga. Untuk Siang hinga sore hari Rumah dan Café jamur dimanfaatkan untuk sharing edukasi kepada anak-anak dan mereka yang ingin belajar tentang jamur , sementara sore hingga malam hari focus pada penjualana olahan makanan dari jamur.

"Kami akan bekerjasama dengan dinas terkait agar anak-anak sekolah dapat berkunjung untuk berwisata sambil belajar budidaya jamur tiram. Nanti, setelah pulang dari rumah jamur, kami akan memberikan bekal bibit jamur, agar anak-anak mengimplementasikan hasil belajarnya di rumah masing-masing," paparnya.

Dalam budidaya jamur ini, Ichwan juga sudah melakukan kerjasama dengan beberapa kelompok tani jamur yang berada di luar Kota Parepare, diantaranya, Kabupaten Maros, Goa, dan Kabupaten Pinrang.

"Disaat kita kekurangan jamur untuk diolah, para kelompok petani ini yang akan mensuplai jamur kepada kami untuk diolah dan dipasarkan kembali," tuturnya.

Direktur Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM) ini sangat mengharapkan, agar masyarakat Parepare juga bisa mencoba melakukan budidaya jamur, agar nantinya Parepare bisa menjadi lumbung jamur, dan dapat meningkatkan perputaran ekonomi di Kota BJ Habibie ini.

"Peluang Kota Parepare sangat bagus saya rasa, karena ini adalah Kota persinggahan, bisa saja Parepare dikenal sebagai lumbung jamur, dan itu tentunya akan meningkatkan ekonomi kreatif di Kota Parepare,"tutupnya.

Penulis : Hasrul Nawir
#Jamur