RAKYATKU.COM, PINRANG- DPP Partai Nasdem secara resmi menyerahkan dukungan berformat B1-KWK ke pasangan Suardi Saleh-Andi Mirza Riogi Idris sebagai calon bupati dan wakil bupati Barru.
Rekomendasi berpasangan yang ditandatangani langsung Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal DPP, Johnny G Plate, diserahkan oleh Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) di kediaman pribadinya di Pinrang, Minggu (02/08/2020) malam.
Dalam penyerahan keputusan itu, Suardi Saleh dan Ogi, sapaan akrab Andi Mirza Riogi, kompak hadir menerima langsung. Mereka didampingi sejumlah pengurus DPD Nasdem Barru, serta disaksikan anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, drg Hj Hasnah Syam MARS.
Baca Juga : Diperiksa DKPP soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik, Berikut Jawaban Ketua KPU Kabupaten Barru
“Alhamdulillah, kami sudah menerima secara resmi B1-KWK Nasdem. Tentu ini adalah amanah dan kepercayaan kepada kami untuk maju di pilkada,”kata Suardi Saleh yang tak lain ketua DPD Nasdem Barru.
Nasdem memilih menjatuhkan pilihan ke Suardi Saleh-Ogi, karena duet ini unggul di sejumlah lembaga survei profesional. Apalagi, pasangan ini diyakini bisa terus melanjutkan pembangunan dan kemajuan Barru.
Diketahui, Partai Nasdem memiliki lima kursi di DPRD Barru. Dari persyaratan di KPU, partai ini memenuhi syarat mengajukan pasangan meski tanpa berkoalisi. Mengingat, syarat mengajukan pasangan, minimal lima kursi.
Baca Juga : Sah! KPU Umumkan Suardi-Aska Pemenang Pilkada Barru, Unggul di 6 Kecamatan
Meski demikian, Nasdem tetap membuka diri untuk berkoalisi mengusung Suardi Saleh-Ogi. Salah satunya adalah Partai Demokrat. Partai peraih satu kursi di DPRD itu, sebelumnya juga sudah mengeluarkan rekomendasi berpasangan.
Selain Nasdem dan Demokrat, PDIP yang memiliki tiga kursi di DPRD Barru juga sudah memastikan akan mengusung duet tersebut. Penyerahan rekomendasinya dikabarkan sisa menunggu waktu saja. Ditambah lagi, Ogi merupakan ketua DPC PDIP Barru.
Suardi Saleh-Ogi merupakan pasangan yang saling melengkapi. Disamping kapasitas dan pengalaman yang dimiliki keduanya, juga faktor geopolitik yang tak beririsan. Begitupun perpaduan “tau manyameng kiningnawa dan makkiade”.