Jumat, 31 Juli 2020 15:03
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Mendeteksi virus dalam air buangan adalah langkah penting untuk mengenyahkan virus itu secara efektif.

 

Eileen White, direktur pengelolaan air limbah dari 685 ribu rumah tangga di wilayah East Bay San Francisco, Amerika Serikat, mengatakan sejumlah universitas menghubungi perusahaan itu untuk membantu mencari tahu apakah air kotor di selokan bisa menjadi sesuatu yang berguna.

"Bagi profesional kesehatan masyarakat dan profesional medis, air limbah bisa menjadi indikator awal keberadaan virus corona dalam masyarakat. Ini lebih baik dari pada menunggu orang datang ke rumah sakit," kata Eileen.

Baca Juga : Direktur Pengelolaan Limbah PDAM Makassar Hadiri Rakor Bahas IPAL Losari

Mengadakan tes pada skala yang diperlukan untuk mengendalikan coronavirus disease 2019 (Covid-19) sejauh ini terhambat berbagai alasan. Intinya, belum semua orang dites. Namun, semua orang pasti ke kamar mandi.

 

Eileen White dan tim mengumpulkan sampel setiap pekan dan mengirim sampelnya ke beberapa laboratorium.

Pakar-pakar epidemiologi air limbah telah berhasil melacak polio dan Ebola. Namun, besarnya skala krisis Covid-19 memacu respons yang cepat yang belum pernah terjadi.

Baca Juga : DPU Makassar Hadiri Zoom Bersama Dirjen Cipta Karya, Bahas Air Limbah dan Domestik

Biobot Analytics baru-baru ini menganalisis sampel-sampel air limbah dari 41 negara bagian di Amerika. Laboratorium di Massachusetts itu menggunakan mesin pembelajaran.

"Data dari air limbah yang kami dapatkan hari ini memberi kami indikasi peringatan dini tentang berapa banyak kasus baru Covid-19 yang akan muncul dalam komunitas itu sekitar tujuh hari lagi,” kata Mariana Matus, PhD adalah pendiri kedua dan CEO Biobot Analytics.

Deteksi dini itu dimungkinkan karena dalam beberapa hari pertama setelah tertular virus corona, seringkali orang tidak menunjukkan gejala Covid-19 dan mereka tidak dites. Namun, Mariana Matus mengatakan, orang itu pasti akan mengeluarkan virus tersebut ketika mereka ke kamar mandi, untuk buang air besar maupun kecil.

Baca Juga : Studi Terbaru: Virus Corona Mungkin Sudah Ada di AS sejak 2019

Pengujian air limbah bisa memberi gambaran yang lebih lengkap daripada hanya hasil uji klinis, kata Eileen White dan peneliti lain. Hasil uji air kotor tidak hanya menunjukkan semua orang yang menggunakan toilet, tetapi juga bahwa virus corona bisa terdeteksi dalam tinja orang yang mengidap virus tersebut walaupun orang itu tidak menunjukkan gejala Covid-19.

Mendeteksi sebelum terjadi wabah bisa membantu petugas kesehatan mendistribusikan sumber daya dan menyelamatkan nyawa.

Sumber: VOA Indonesia