RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pembukaan pembinaan sikap dasar profesi (PSDP) Politeknik Pariwisata Makassar tahun akademik 2020/2021 digelar dengan dua cara, yaitu di kampus Poltekpar Makassar secara luring (offline) dan di rumah mahasiswa secara daring (online). Berlangsung 27 Juli 2020 hingga 8 Agustus 2020.
Adapun jumlah peserta 646 orang terdiri atas mahasiswa baru Diploma 3, Program Studi MDK (48 orang), Program Studi MTH (67 orang), Program Studi MTB (76 orang), Program Studi MJP (72 orang). Sementara itu, untuk Diploma 4, Program Studi PPH (83 orang), Program Studi MKH (101 orang), Program Studi DPA (100 orang), dan Program Studi UPW (99 orang).
Direktur Utama Politeknik Pariwisata Makassar, Muhammad Arifin, mengatakan kegiatan ini bertujuan sebagai pembentukan watak, karakter, sikap, mental, etika, dan spiritual mahasiswa dalam rangka pencapaiaan visi kampus.
"Kegiatan berlangsung dua sesi yakni offline dilaksanakan untuk orientasi dan pengenalan kampus dengan membagi dua kelompok, pagi 50 orang dan siang 50 orang. Sedangkan online dilaksanakan dengan memberikan materi," beber Arifin, Selasa (28/7/2020).
Materi yang diberikan, yakni penjelasan program pendidikan Poltekpar Makassar, sosialisasi protokoler kesehatan memasuki new normal, sosialisasi pembelajaran daring, kepribadian dan innerbeauty, sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan psikotropika, sosialisasi uji kompetensi, serta penjelasan program di setiap program studi.
Selain itu, sosialisasi penerapan pedoman pelaksanaan progam pendidikan di Poltekpar Makassar, wawasan kebangsaan melalui materi bela negara dengan metode ESQ. "Evaluasi mahasiswa bakal kami lakukan pada bulan kedua dan praktik juga pada bulan kedua," beber Arifin.
Arfin meyakini, para mahasiswa baru dalam kondisi sehat karena sudah diperiksa dan dilakukan uji klinis setelah mereka dinyatakan lulus dengan tes kesehatan dilakukan oleh tim dokter Poltekpar.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan advokasi teori dan praktik termasuk skill, attitude, dan ilmu pengetahuan. "Jadi mahasiswa yang ada di rumah pun diharuskan memakai pakaian seragam dengan harapan mahasiswa dapat fokus mengikuti pelajaran meskipun sedang di rumah," terangnya.