Senin, 27 Juli 2020 19:02
ILUSTRASI
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Kerajaan Arab Saudi berusaha membagi kuota haji secara proporsional. Walau jumlahnya hanya 1.000 orang, jemaah haji tahun ini berasal dari 160 negara.

 

Jemaah haji mulai berdatangan di Makkah. Mereka berasal dari beberapa kota di Arab Saudi. Mulai dari Madinah, Riyadh, Abha, Tabuk, dan Jazan.

Perwakilan 160 negara yang akan berhaji tahun ini seluruhnya yang berdomisili di Arab Saudi. Kerajaan tidak menerima jemaah calon haji dari luar untuk mencegah penyebaran virus corona lebih luas.

Baca Juga : Kunjungan Kerja Ke Makassar, Ini yang Dijanjikan Komisi VIII DPR RI

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dr Abdul Fattah Mashat menekankan koordinasi penuh antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri dalam mengimplementasikan protokol kesehatan dan keamanan.

 

Dikutip dari Saudi Press Agency (SPA), Mashat mengatakan, para peziarah dipilih melalui portal elektronik. Dia menampik adanya pilih kasih dalam penentuan jemaah calon haji. Menurutnya, standar kesehatan jadi faktor penentu.

Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Haji, Dr Hussain bin Nasser Al Sharif mengatakan, proses penerimaan jemaah haji berlangsung dengan lancar dan efisien.

Baca Juga : Ibadah Haji 2020 Dinilai Ramah Lingkungan, Ini Alasannya

"Koordinasi lengkap dilakukan antara Haji dan Umrah, kementerian Kesehatan dan Media, serta Otoritas Umum Penerbangan Sipil, Direktorat Lalu Lintas dan Saudi Arabian Airlines, dalam menerima jemaah," tambahnya.