Senin, 27 Juli 2020 11:37
Rapat Persiapan Kunjungan Tiga Pimpinan Kementerian, Minggu (26/7/2020), di Ruang Command Center Kantor Bupati, yang dipimpin langsung Bupati Indah Putri Indriani.
Editor : Mulyadi Abdillah

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA - Dua Menteri Kabinet Indonesia Maju, masing-masing Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendi dan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara dijadwalkan akan melaksanakan salat iduladha pada 31 Juli 2020 mendatang. Tak hanya dua Menteri Jokowi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, juga akan ikut melaksanakan salat iduladha di Luwu Utara.

 

Hal ini terungkap dalam Rapat Persiapan Kunjungan Tiga Pimpinan Kementerian, Minggu (26/7/2020), di Ruang Command Center Kantor Bupati, yang dipimpin langsung Bupati Indah Putri Indriani. Rapat ini dihadiri Dandim 1403/Sawerigading Letkol Inf. Gunawan, Kapolres Luwu Utara AKBP Agung Danargito, Kajari Lutra Indawan Kuswandi, Sekretaris Daerah Armiady, Kepala Kantor Kemenag Luwu Utara Nurul Haq dan para Kepala Perangkat Daerah.

Terkait pelaksanaan salat iduladha mendatang yang akan dihadiri dua Menteri Jokowi ini, Bupati Indah Putri Indriani akan menyiapkan dua opsi tempat pelaksanaan salat iduladha. Yang pertama, Masjid Agung Syuhada Masamba dan Masjid Al Markas Radda Kecamatan Baebunta. Usai salat iduladha, para pejabat dari pusat ini juga akan melakukan peninjauan lokasi yang terdampak banjir bandang di Masamba dan desa Radda kecamatan Baebunta.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

“Rencananya setelah peninjauan lokasi terdampak bencana, kita juga akan menggelar rapat koordinasi dengan menteri, di mana perangkat daerah terkait akan melaporkan beberapa hal, seperti penanganan pengungsi, penanganan tanggap darurat, terutama hunian sementara yang sementara dilaksanakan,” kata Indah. Tak hanya itu, ia juga mengatakan, akan dilaporkan juga bagaimana dukungan dari para relawan, TNI dan Polri yang terkonsolidasi di BPBD.

 

“Termasuk upaya apa saja yang telah dilakukan, baik di bidang infrastruktur, mobilisasi peralatan, pembukaan akses jalan, dan lain-lain,” ujarnya menambahkan. Untuk itu, ia berharap seluruh Perangkat Daerah terkait agar segera mungkin menyiapkan data, terkait upaya yang telah dilakukan, termasuk upaya jangka menengah setelah masa tanggap darurat, dan proses pembersihan yang ditargetkan selesai selama 2 bulan serta penanganan normalisasi sungai. “Saya kira ini sangat penting untuk jadi perhatian kita bersama,” pungkasnya.