RAKYATKU.COM, GOWA - Hari Raya Iduladha 1441 Hijriah yang jatuh pada 31 Juli 2020, dipastikan berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya di Kabupaten Gowa.
"Pasti berbeda dengan tahun sebelumnya karena jika ingin berkurban masyarakat harus memperhatikan tiga syarat khusus yaitu surat keterangan sehat, fisik hewan sehat dengan ciri-ciri mata cerah, hidung terlihat basah dan cara berdirinya harus kokoh serta hewan harus cukup umur," ungkapnya.
Tak hanya itu, untuk proses penyembelihan hingga pembagian kata Suhriani, masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan. Seperti wajib menggunakan masker, jaga jarak minimal 1,5 meter, tidak berkerumun, dan rajin cuci tangan.
Baca Juga : Logistik Pilkada di Gowa Siap Didistribusikan
"Kami terus berupaya memberikan edukasi masyarakat bahwa ketika melakukan idul kurban tetap harus memperhatikan protokol kesehatan yang terpenting tidak berkerumun saat membagikan daging kurban ke masyarakat," jelasnya.
Meskipun perayaan Iduladha ini cukup berbeda, namun untuk stok hewan kurban di Kabupaten Gowa dipastikan akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya untuk stok sapi terjadi peningkatan yakni sebanyak 6.112 ekor dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 5.000 ekor, sedangkan kambing sebanyak 572 ekor.
"Stok sapi rata-rata yang diminimati berat 60 -70 Kg dengan harga Rp 12,4 juta," bebenya.
Baca Juga : Adnan Dapat Izin Pj Gubernur untuk Cuti Kampanye di Pilkada Gowa
Olehnya dirinya berharap, masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan saat melakukan penyembelihan agar bisa meminimalisir penularan Covid-19 dan perekonomian para peternak bisa kembali normal.
"Kami imbau masyarakat memperhatikan apa yang menjadi syarat utama penyembelihan hewan di tengah pandemi ini, dan selalu menerapakan protokol kesehatan agar Covid-19 bisa segera berlaku dan perekonomian bisa kembali normal," pungkasnya.