RAKYATKU.COM, BARRU - Kepala Dinas Kesehatan Barru, dr Amis Rifai, angkat bicara soal ramainya kasus pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) coronavirus disease 2019 (Covid-19) di rumah sakit.
Menurut mantan Direktur Utama RSUD Barru itu, kejadian ini hanyalah sebuah mispersepsi di tengah masyarakat. Akibat dari tidak tersalurkannya dengan baik edukasi mengenai penanganan Covid-19 di rumah sakit kepada masyarakat.
Dokter Amis pun mengajak seluruh pihak baik dari unsur pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan unsur pemuda untuk bisa tetap mengambil peran mengedukasi kepada masyarakat.
"Semua bisa mengambil peran untuk bisa melakukan sosialisasi terkait penanganan Covid-19 ini agar supaya tidak ada lagi salah persepsi,” katanya, Rabu (10/6/2020).
Mengenai isu-isu konspirasi dan komersialisasi dari Covid-19, dokter Amis meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi. Jangan mudah percaya kabar yang belum tentu kebenarannya. Masyarakat wajib menyikapi informasi di sosial media secara bijak di masa pandemi Covid-19 ini.