Jumat, 05 Juni 2020 11:03

NASA Pantau Asteroid yang akan Melintas Dekat Bumi 6 Juni

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: Minews)
Ilustrasi. (Foto: Minews)

Observatorium "dekat bumi" milik NASA (NEO) sedang memantau asteroid yang lebih besar dari gedung Empire State di New York.

RAKYATKU.COM - Observatorium "dekat bumi" milik NASA (NEO) sedang memantau asteroid yang lebih besar dari gedung Empire State di New York. Diperkirakan akan melintas dekat bumi hari Sabtu (6/6/2020).

Menurut NEO, asteroid yang dikenal sebagai 2002 NN4 itu pada bagian terbesarnya memiliki garis tengah 570 meter. Tinggi gedung Empire State sedikit lebih dari 426 meter.

Biar begitu, para ilmuwan di NEO mengatakan tidak ada yang perlu ditakutkan dari asteroid itu karena "dekat bumi" adalah istilah yang relatif. 

Mereka mengukur jarak benda-benda antariksa itu dengan satuan astronomi. Satu satuan astronomi hampir sama dengan jarak rata-rata antara matahari dan bumi – sekitar 150 juta kilometer. 

Apa pun yang berada dalam jarak 1,3 satuan astronomi dari matahari, dianggap sebagai objek dekat bumi.

Pada jarak terdekatnya, Asteroid 2002 NN4 diperkirakan akan melintas pada posisi sekitar 0,034 unit astronomi – atau sekitar 5,09 juta kilometer dari Bumi, sekitar 13 kali jarak antara bumi dan bulan.

NASA mendirikan Program Observasi Objek Dekat Bumi pada tahun 1998 untuk memantau benda-benda tersebut. Mereka mengatakan sejumlah kecil “objek dekat bumi” lewat cukup dekat ke bumi dan ukurannya cukup besar untuk memungkinkan pengamatan dengan saksama. 

Mereka mengatakan daya tarik gravitasi dari planet-planet dapat menyebabkan jalur orbit suatu benda angkasa masuk ke dalam orbit yang melintasi orbit Bumi, sehingga menciptakan kemungkinan tabrakan pada masa depan.

NASA mengatakan telah memiliki rencana darurat untuk menghadapi peristiwa semacam itu. Namun, dalam diskusi baru-baru ini yang diunggah di situs web badan antariksa itu, Direktur NASA untuk Ilmu Keplanetan, Dr. Lori Glaze, mengatakan kemungkinan itu tidak mengkhawatirkannya.

Sumber: VOA Indonesia