Rabu, 03 Juni 2020 11:03

Saudara George Floyd Minta Kerusuhan Dihentikan, Trump Ancam Kerahkan Militer

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Reuters.
Foto: Reuters.

Saudara laki-laki George Floyd, Terrence, menyerukan agar demo dan kerusuhan atas nama adiknya dihentikan.

RAKYATKU.COM - Saudara laki-laki George Floyd, Terrence, menyerukan agar demo dan kerusuhan atas nama adiknya dihentikan. Ia mengatakan kerusakan yang dilakukan "tidak akan bisa membawa saudara laki-lakinya hidup kembali".

Terrence Floyd membuat pernyataan di Minneapolis, lokasi saat leher George Floyd diinjak dengan kaki oleh petugas polisi bernama Derek Chauvin.

George kemudian tewas karena mengaku tidak bisa bernapas. "Mari hentikan. Mari kita lakukan ini dengan damai," kata Terrence.

Ia memberikan pernyataan sekaligus meminta agar warga menggunakan suara mereka saat pemilihan umum untuk mengubah keadaan.

"Keluarga kami adalah keluarga yang damai. Kami semua pecinta Tuhan."

"Mari kita lakukan dengan cara lain. Mari kita berhenti mengatakan suara kita tidak penting, dan mulai memberikan suara."

"Tidak saja memberikan suara untuk pemilihan presiden, juga untuk pemilihan awal, memilih untuk semuanya."

"Ajari diri sendiri. Jangan menunggu sampai seseorang meminta untuk memilihnya. Ajari diri sendiri dan pilih dengan calon anda sendiri," kata Terrence lagi.

Setelah itu massa yang hadir berteriak "Siapa namanya? George Floyd!" dan "Satu ditahan, ada tiga lagi". Itu merujuk kepada empat petugas polisi yang terlibat dalam penahanan George Floyd.

Presiden Trump ancam kerahkan militer

Kerusuhan dan unjuk rasa yang terus berlanjut membuat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan mengerahkan militer, jika gubernur negara bagian tidak bisa menguasai keadaan.

Presiden Trump mengatakan warga memiliki hak untuk melakukan unjuk rasa berkenaan dengan tewasnya George Floy, namun ia mengatakan Amerika Serikat sekarang sedang dikuasai 'anarkis profesional, massa kekerasan, perusuh, kriminal, Antifa dan yang lainnya.

"Kita tidak bisa mengizinkan hak para pengunjuk rasa damai ini dikalahkan oleh massa yang marah,'

"Ini bukan tindakan unjuk rasa damai. Ini adalah tindakan teror domestik."

Presiden Trump mengatakan dia 'sangat mendesak' semua gubernur negara bagian menurunkan 'National Guards' untuk menguasai jalan-jalan di kota mereka.

"Bila sebuah kota atau negara bagian menolak mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan nyawa atau harta milik warga mereka, maka saya akan menurunkan tentara agar dengan cepat menyelesaikan masalah mereka,"

Presiden Trump juga sudah menerapkan jam malam mulai pukul 19.00 di ibukota Washington DC, yang ia sebut sebagai kota yang sudah "dijarah, dirusak, dan properti banyak yang rusak".

Setelah mengadakan jumpa pers di Gedung Putih, Presiden Trump berjalan kaki ke Gereja St John's yang berada di sebelah Gedung Putih, yang malam sebelumnya dibakar para pengunjuk rasa.

Ketika ditanya pendapatnya ketika berdiri di luar gereja sambil memegang Kitab Suci (Bible), Trump mengatakan "Kita memiliki negara besar, itulah pemikiran saya. Negara terbesar di seluruh dunia".

"Tidak akan diperlukan waktu yang sama untuk melihat apa yang terjadi, ini akan kembali. Ini akan kembali dengan kuat, lebih besar dari sebelumnya."

Sumber: ABC Indonesia