RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Jeneponto, Indah Wahyu Ningsih (25) dan Imran Sukiman (30) merasa bersyukur mendapat bantuan dari Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Bantuan itu ditujukan untuk pengobatan anak mereka, berinisial YAZ. Balita perempuan itu masih berusia 20 bulan atau 1 tahun 8 bulan.
Mengutus tim Khususnya, yang kemudian melalui salah seorang tenaga medis memberikan bantuan itu kepada orang tua YAZ di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Jumat (29/5/2020). Mengingat di tengah pandemi Covid-19, membuat pelarangan pembesuk di rumah sakit.
"Sabar hadapi ujian dan semoga lekas sembuh," pesan di balik bantuan dari Wagub Sulsel.
Ibu YAZ, Indah menyampaikan, sangat berterima kasih atas bantuan dari Wagub Sulsel. Ia pun tak menyangka mendapat bantuan dari Wagub Sulsel. Apalagi di tengah situasi pandemi, adanya pelarangan pengunjung masuk, tetapi bantuan untuk anaknya bisa diterimanya.
"Saya sangat bersyukur ada bapak Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yang peduli dan membantu keluarga kami," ujarnya.
"Iye, titip salam untuk bapak Wagub. Semoga rezekinya dilancarkan, dipanjangkan umurnya dan semua doa yang terbaik untuk pak Wagub Sulsel," akunya.
Indah bercerita, anaknya ini sudah dirawat selama tiga bulan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. YAZ merupakan anak kedua. Namun, kakaknya sudah meninggal dunia.
Ia merupakan warga Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Selama dirawat, YAZ berada di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Yang merupakan ruang perawatan intensif di rumah sakit, bagi anak dengan gangguan kesehatan serius atau yang berada dalam kondisi kritis.
"Sakitnya epilepsi, gizi buruk, dan infeksi paru-paru, mengecil pada bagian otaknya. Hampir 3 bulan di PICU. Baru semalam dipindahkan di ruang Lontara," katanya.
Kondisi YAZ, kata dia, mulai menurun sejak usianya tiga bulan. "Mulanya kejang terus, ternyata ada infeksi berat," imbuhnya.
Saat ini, kata dia, YAZ telah menjalani operasi trakeostomi. Adalah tindakan bedah untuk membuat lubang pada saluran udara (trakea) agar dapat dipasangi tabung pernapasan.
Tujuan utama dilakukannya prosedur ini adalah untuk memudahkan masuknya oksigen ke paru-paru pasien. Pasien kemudian akan bernapas melalui pipa, bukan melalui hidung atau mulut.
"Sudah operasi trakeostomi. Sekarang untuk bernafas melalui lehernya," ujar Indah.
Untuk biaya perawatan anaknya, kata ibu rumah tangga ini, menggunakan BPJS Kesehatan mandiri kelas 3. Ayah YAZ, Imran kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek.