Sabtu, 30 Mei 2020 11:02

Hanya Bisa Terbaring di Tempat Tidur, Gadis di Bantaeng Ini Tersenyum Dapat Bantuan dari Wagub

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulsel menyalurkan bantuan Wagub Sulsel kepada warga Bantaeng yang sakit.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulsel menyalurkan bantuan Wagub Sulsel kepada warga Bantaeng yang sakit.

Namanya Sukria. Usianya memasuki 18 tahun. Namun dirinya tak seperti dengan anak lain seusianya.

RAKYATKU.COM,BANTAENG - Namanya Sukria. Usianya memasuki 18 tahun. Namun dirinya tak seperti dengan anak lain seusianya.

Gadis yang sering disapa Ria ini warga Kampung Bungung Bambang, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng.

Ria kini hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Perempuan berkulit putih itu tidak bisa berjalan.

Kondisi itu dialami Ria sejak lama. Pada usia empat bulan, dia pernah terjatuh. Namun di usianya satu tahun kondisinya menurun. Sempat mengalami demam.

Kondisi Ria sampai ke telinga Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Pada Jumat (29/5/2020), melalui Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulsel, Wagub menyalurkan bantuan kepada keluarga Ria. Berupa bahan kebutuhan pokok dan popok.

Keluarganya tinggal di rumah sederhana. Berdinding papan dan tripleks. Lantainya dari semen yang dialasi spanduk bekas.

Saat memasuki rumahnya, ada sebuah ranjang dengan kasur tipis coklat. Di situ Ria berbaring.

Ia lantas tersenyum melihat kunjungan dari IPM. Perempuan berambut panjang itu hanya tersenyum dan beberapa kali menggerakkan badan dan tangannya.

"(Ria) senang kalau lihat banyak orang, jadi tersenyum," ujar Masnawati, ibunda Sukria.

Biasanya Ria, kata ibunya, sering memainkan ponsel. Untuk memutar musik atau menonton.

"Selalu mau nonton, tapi tidak ada televisi jadi di hape saja. Cuma sebulan ini kondisinya menurun, tangannya kaku," jelasnya.

Ibunya mengaku, Ria dilahirkan di Kabupaten Polmas, Sulbar. Anak kedua dari tiga bersaudara. 

"(Baru) sekitar lima tahun di Bantaeng. Di sini tinggal di rumah mertua. Bersama Ria, adiknya, dan mertua (perempuan)," katanya.

Suami Masnawati, Mustafa merantau ke Kalimantan. "Bekerja (perkebunan kelapa) sawit di sana, sudah sekitar enam bulan," bebernya.

Sehari-hari Masnawati hanya sebagai ibu rumah tangga merawat anak-anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia mengandalkan kiriman suami.

Keluarga Ria telah beberapa kali mendapat bantuan. Seperti dari Baznas, bantuan dari anggota DPRD, serta bantuan dari Pemkab Bantaeng yaitu BLT.

"Namanya suamiku (terdaftar). Dan yang ambil harus suamiku, tapi tidak ada di sini. Tapi (diberi kemudahan) sama kantor lurah bisa saya ambil dengan bawa KK dan KTP," katanya.

Ria pernah dibawa ke Puskesmas Bissappu. Di sana sempat menjalani rontgen dan diambil sampel darahnya. Masnawati berharap, suatu hari Ria bisa berjalan.

Dia pun mengaku, sangat bersyukur atas bantuan dari orang nomor dua di Sulsel itu. "Senang sekali, terima kasih banyak bantuannya bapak Wakil Gubernur Sulawesi Selatan," katanya.

Ketua Advokasi IPM Sulsel, Suardi menyampaikan terima kepada Wagub Sulsel yang mempercayakan IPM menyalurkan bantuan kepada Ria.