Minggu, 29 Maret 2020 20:33

Butuh Rp1.000 Triliun untuk Redam Dampak Covid-19 di Sektor Ekonomi

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ilustrasi (foto/merdeka)
ilustrasi (foto/merdeka)

Ekonom Senior Indef, Fadhli Hasan punya pendapat. Ia menyarankan kepada pemerintah agar tidak tanggung-tanggung memberikan stimulus kepada masyarakat akibat Covid-19.

RAKYATKU.COM-- Ekonom Senior Indef, Fadhli Hasan punya pendapat. Ia menyarankan kepada pemerintah agar tidak tanggung-tanggung memberikan stimulus kepada masyarakat Indonesia di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, jika mau signifikan dampaknya ke ekonomi RI, paling tidak pemerintah perlu mengeluarkan stimulus sebesar Rp600-1.000 triliun.

"Kami perkirakan bahwa stimulus yang dibutuhkan memang kalau mau signifikan dampak ke ekonomi, bisa menghasilkan suatu hasil atau outcome cukup baik, itu harus di atas 5 persen sekitar Rp600 - Rp1000 triliun," kata dia dalam diskusi online Minggu (29/3) di Jakarta, seperti dikutip dari Merdeka.com.

Dia mengatakan, negara tetangga seperti Malaysia, bahkan sudah mengalokasikan anggaran stimulus kepada masyarakatnya hingga sebesar Rp928 triliun. Padahal, secara pertumbuhannya Produk Domestim Bruto (PDB) Malaysia tidak ada setengahnya dari Indonesia. "Jadi, persentase terhadap GDP jauh di atas kita," imbuhnya.

Hanya saja, kata dia, jika pemerintah berani memberikan stimulus sebesar itu atau sekitar 5 persen maka perlu adanya pelebaran defisit dalam APBN 2020. Maka segala bentuk peraturan harus disiapkan seperti Perppu untuk mengubah APBN 2020.

"Kalau itu dilakukan, maka defisit sudah pasti lebih tinggi dari 3 persen, yakni di atas 5 persen. Dari itu kalau di atas 5 persen, harus ada peraturan perundang-undangan terkait APBN," kata dia. (*)