RAKYATKU.COM - Twitter melarang pengguna untuk memposting informasi yang menyesatkan tentang virus corona.
Keputusan itu diumumkan pada hari Rabu (18/03/2020) mengikuti langkah serupa yang diberlakukan Facebook sejak Januari.
Pedoman baru Twitter mengatakan akan meminta orang untuk menghapus konten yang mendorong orang untuk bertindak melawan rekomendasi dari otoritas kesehatan masyarakat.
Contohnya informasi yang dilarang termasuk "berita tentang mencuci tangan Anda adalah propaganda untuk perusahaan sabun" dan "menggunakan aromaterapi dan minyak esensial untuk mencegah COVID-19."
Perusahaan media sosial itu mengatakan bahwa konten seperti itu akan melanggar kebijakan mereka, karena dapat menyebabkan kerusakan fisik, dan memungkinkan kelompok anti-vaksinasi berkembang di platform mereka.
