Sabtu, 14 Maret 2020 15:16

Diresmikan, Begini Harapan Gubernur Sulsel untuk RSR HAH

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Peresmian Rumah Sakit Regional (RSR) Hasri Ainun Habibie (HAH) di Tonrangen, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Baukiki Barat, Kota Parepare, Sabtu (14/3/2020).
Peresmian Rumah Sakit Regional (RSR) Hasri Ainun Habibie (HAH) di Tonrangen, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Baukiki Barat, Kota Parepare, Sabtu (14/3/2020).

Peresmian Rumah Sakit Regional (RSR) Hasri Ainun Habibie (HAH) di Tonrangen, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Baukiki Barat, Kota Parepare, Sabtu (14/3/2020).

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Gubernur  Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, meresmikan Rumah Sakit Regional (RSR) Hasri Ainun Habibie (HAH) di Tonrangen, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Baukiki Barat, Kota Parepare, Sabtu (14/3/2020).

Persemian ini juga dihadiri enam orang kerabat almarhum Habibie, termasuk Ilham Habibie. "RS ini diharapkan bisa menjadi rujukan dari 14 kabupaten yang ada," kata Nurdin.

Nurdin juga menyerahkan bantuan berupa mobil ambulans modern, ambulans laut, serta mobil pemadam kebakaran.

"Jadi saya tidak berbicara berapa besar bantuan yang diberikan selanjutnya, namun kita duduk bersama menghitung kebutuhan RS ini hingga betul-betul rampung," janjinya.

Sementara Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, menjelaskan ambulans laut ini untuk menunjang pelayanan RSR Hasri Ainun, yang akan difungsikan untuk menjemput pasien dari daerah tetangga Parepare seperti Pinrang, Barru, maupun wilayah kepulauan di Pangkep.

"RSR Hasri Ainun akan melayani pasien dari utara dan timur Sulsel, bahkan hingga Sulbar. Bahkan Gubernur berkeinginan, nantinya pasien dari Makassar juga dirujuk ke Parepare," Taufan memaparkan.

Plt Direktur RSR HAH, Renny Angraeny Sari, menjabarkan bahwa pada awal pengoperasian rumah sakit bertipe B tersebut sebatas melayani pasien rawat jalan. Setelah peresmiannya, RSR Hasri Ainun juga segara mengoperasionalkan Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat inap, Intensive Care Unit (ICU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU), kamar bersalin, Intensive Coronary Care Unit (ICCU), dan ruang operasi. "Dan saat ini, layanan yang dibuka sebanyak 12 poliklinik," jelasnya.

Manajemen rumah sakit, tambah Renny, juga akan melakukan persiapan akreditasi setelah peresmian RSR Hasri Ainun. Nantinya, kata Renny, setelah mengantongi sertifitkat akreditasi, rumah sakit yang diprediksi akan mempekerjakan 5.000 tenaga kerja tersebut, baru akan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 

"Kita upayakan, sertifikat akreditasi bisa didapatkan dalam kurung tiga hingga enam bulan," katanya.

Untuk tenaga perawat, sebanyak 50 perawat, baik yang telah bertatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga suka rela pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau, Parepare, yang sebelumnya mengajukan diri untuk pindah tugas dan ditempatkan RSR Hasri Ainun.

Kebijakan tersebut, kata Renny, diambil pihaknya untuk memenuhi kebutuhan awal tenaga perawat pada RSR Hasri Ainin yang digadang-gadang akan memiliki 1.000 tempat tidur dan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. 

"Tentunya perawat di RSR Hasri Ainun tidak mungkin semuanya tenaga baru. Dibutuhkan juga perawat yang telah memiliki pengalaman pada rumah sakit," jelas Renny.

Dibangun sejak 2015 silam, RSR Hasri Ainun Habibie, rampung dan mulai melayani pasien rawat jalan, sejak akhir Februari lalu setelah Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah turut andil mendukung percepatan rampungnya rumah sakit dengan memberi bantuan sebesar Rp75 miliar pada 2019 lalu.