Kamis, 12 Maret 2020 16:49

Iqbal Suhaeb: Tidak Ada Alasan Larang Kapal Pesiar Australia Berlabuh di Makassar

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb.
Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb.

Kamis (12/3/2020) pukul 08.00 Wita, Pelabuhan Internasional Soekarno Hatta, Makassar tampak sibuk seperti hari biasanya. Sebuah kapal pesiar bertuliskan.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kamis (12/3/2020) pukul 08.00 Wita, Pelabuhan Internasional Soekarno Hatta, Makassar tampak sibuk seperti hari biasanya. Sebuah kapal pesiar bertuliskan Coral Adventure turut berlabuh.

Kapal berbendera Australia ini memuat 78 warga negara asing (WNA), terdiri atas 44 orang penumpang dan 34 kru, sebagian dari mereka akan mampir di Kota Daeng di tengah merebaknya virus corona.

Hal ini menimbulkan kekwatiran mereka akan membawa virus Covid-19. Namun hal ini ditepis Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb. Iqbal memastikan para penumpang dan kru kapal itu terbebas dari virus yang sedang mewabah tersebut.

"Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, jika para penumpang itu telah melewati standar protokol pemeriksaan Covid-19 dan mendapat rekomendasi sehat dari tim medis KKP. Maka tidak ada alasan untuk melarangnya berlabuh di Makassar," ujar Iqbal.
 
Hal tersebut dinyatakan Iqbal usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I di Pelabuhan Soekarno Hatta, Rabu malam (11/3/2020).

Rencananya, setelah Kapal Pesiar MS Coral Adventure berlabuh di dermaga Soekarno Hatta, 44 penumpang yang kesemuanya warga negara Australia akan berada di daratan Makassar selama empat jam lamanya.

“Hanya empat jam di sini (Makassar). Setelah turun dari kapal, mereka akan ke Fort Rotterdam untuk foto-foto, selanjutnya makan siang di salah satu hotel di daerah Pantai Losari, dan kemudian ke airport Sultan Hasanuddin untuk melanjutkan perjalanan dengan pesawat terbang ke negaranya,” lanjut Iqbal.

Sebelumnya, Iqbal mengaku telah melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan tersebut ke Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah untuk selanjutnya memberikan izin berlabuh di dermaga.

“Sebenarnya kapal ini sudah cukup lama keliling di beberapa tempat di Indonesia. Pada tanggal 27 Februari lalu juga sudah mendapat pemeriksaan serupa di Kota Kupang. Artinya masa inkubasi sudah dilewati dan hasinya semua negatif, tidak ada suspect. Mereka juga sudah mengantongi kartu Kewaspadaan Kesehatan atau Health Alert Card untuk membuktikan bahwa mereka dinyatakan sehat,” lanjutnya. 

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Bagian Tata Usaha KKP Kelas I Makassar Nirwan mengatakan timnya telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh penumpang, termasuk juga kondisi kebersihan kapal. 

“Tim kami terdiri tiga orang dokter, termasuk perawat dan survailen untuk melakukan pemeriksaan sesuai protokol yang berlaku," ujarnya.

Untuk pemeriksaan kewaspadaan virus corona, kata dia, pihaknya melakukan pengukuran suhu tubuh dengan Thermal Infrared Gun dan melihat tanda radang pada tenggorokan ke semua kru dan penumpang kapal untuk menentukan ada tidaknya gejala dan tanda Covid-19. 

"Hasilnya tidak ditemukan gejala orang sakit, tidak ada batuk, tidak ada sesak, suhu tubuh semua di bawah 38 derajat, tidak ditemukan faktor risiko lingkungan, sehingga kapal diberikan ijin karantina atau COP,” lanjutnya.

Nirwan menjelaskan, di dalam kapal tersebut juga sudah dilengkapi dengan fasilitas kesehatan dan juga tenaga medis. 

“Saat mereka nanti turun dari kapal, kami kembali akan melakukan pemeriksaan sesuai protokol yang berlaku. Sebelumnya kita sudah pernah melakukan simulasi, sehingga tim kami sudah paham harus melakukan apa jika ada orang yang dinyatakan dalam pengawasan atau suspect,” bebernya.