RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Pembagian kios pasar rakyat Allu, Kelurahan Pallengu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto diduga menuai banyak polemik.
Protes terus berdatangan, setelah rehabilitas pasar rampung dilakukan. Salah satunya, Aliansi Pemuda Bangkala dan beberapa Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Allu Bangkala mendatangi Kantor DPRD Jeneponto.
Kedatangannya, meminta untuk segera dilakukan rapat dengar pendapat (RDP). Terkait dengan pembagian kios pasar, kepada pedagan pasar.
RDP tersebut digelar untuk menentukan nasib para PKL lewat diskusi dengan perwakilan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Jeneponto.
Namun kata dia, Kepala Dinas Muh Jafar bersama kepala pasar mangkir di rapat dengan pendapat, sedang tidak hadir. Mereka merinci terdapat beberapa masalah yang muncul.
"Saya menduga terdapat jual beli kios/lapak. Dan tidak terakomodirnya seluruh pedagang pasar lama serta adanya pengalihan fungsi terhadap pasar," ujar Amrullah Serang Pemuda Bangkala itu, Senin (9/3/2020).
Dia bilang, sangat kecewa bersama dengan para pedangan pasar yang. Padahal mereka datang untuk berdiskusi, membahas solusi, dugaan polemik pasar Allu tersebut.
"Kami bersama dengan para pedagang pasar yang hadir sangat kecewa karena harapan kami untuk berdiskusi dan membahas solusi dari polemik pasar allu. Namun pak Kadis Perindag dan Kepala pasar tidak hadir," katanya
Anggota DPRD Jeneponto, Hanafi Sewang berjanji akan terus berupaya agar pihak Dinas Perindag Jeneponto, bersama Kepala Pasar untuk hadir pada undangan rapat dengar pendapat selanjutnya.
"Nanti akan diundang lagi, untuk dipertemukan dengan para pedagang pasar untuk menyelesaikan polemik yang ada dipasar Allu itu," katanya.
