RAKYATKU.COM - Virus corona atau COVID-19 membuat pemerintah Tajikistan melakukan penutupan sementara sejumah tempat umum termasuk masjid-masjid.
Dilansir Reuters, penutupan masjid diumumkan secara langsung oleh Dewan Ulama Nasional Tajikistan.
Dewan Ulama mengimbau agar kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti salat Jumat ditiadakan sementara. Akan tetapi, aturan itu tidak berlaku untuk pemakaman jenazah.
Tajikistan sesungguhnya masih aman dari wabah COVID-19. Namun, pemerintah setempat membuat langkah antisipatif dengan menutup sejumlah tempat umum termasuk masjid.
Itu mengingat Tajikistan berbatasan dengan China, negara yang paling banyak penduduknya terifenksi COVID-19.
Tajikistan yang merupakan negara muslim yang penduduknya mencapai sembilan juta jiwa, juga telah menutup akses ke negara lain yang suspect virus korona COVID-19, seperti Korea Selatan dan Italia.
Pihak berwenang di Tajikistan juga menyatakan mereka membatalkan pesta publik tradisional terkait dengan liburan Nowruz, atau Tahun Baru Persia yang biasa dirayakan mulai 21-25 Maret. Pesta ini biasanya melibatkan konser besar dan acara olahraga.
Pemerintah juga menangguhkan penerbitan izin kerja untuk warga China, Korea Selatan, Iran, Italia dan Afghanistan.