Kamis, 27 Februari 2020 16:56

Arab Saudi Tangguhkan Visa Jemaah Umrah karena Virus Corona, Indonesia Dapat Pengecualian?

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Arab Saudi menghentikan sementara visa bagi jemaah umrah, di tengah kekhawatiran akan wabah virus corona.

RAKYATKU.COM - Arab Saudi menghentikan sementara visa bagi jemaah umrah, di tengah kekhawatiran akan wabah virus corona.

Visa jemaah umrah dari sejumlah negara, termasuk Indonesia, untuk sementara waktu ditangguhkan.

Penangguhan ini membuat peziarah tidak bisa mengunjungi Masjid Nabawi, Madinah dan Masjid al Haram, Makkah untuk sementara waktu.

Pemerintah "menangguhkan kedatangan ke Kerajaan untuk tujuan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi sementara waktu", kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis (27/2/2020).

Umrah atau ziarah umat Islam ke Makkah biasanya dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun. Sekitar 800 ribu orang Indonesia menjalani ibadah umrah setiap tahun.

Presiden Joko Widodo mengatakan menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi untuk menangguhkan visa bagi seluruh jemaah umrah karena menurutnya, kesehatan dan keselamatan warga memang harus menjadi prioritas.

"Saya baru mendapatkan informasi kemarin. Saya kira ini tidak hanya untuk Indonesia, untuk semua negara. Mereka ingin memproteksi, melindungi, warga negaranya dari virus korona. Kita sangat menghargai itu," kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Apa langkah yang disiapkan Kementerian Agama?
Staf Khusus Menteri Agama, Ubaidillah Amin Moch meminta semua jemaah umrah Indonesia untuk bersabar sambil menunggu pemerintah Arab Saudi membuka kembali kedatangan bagi jamaah umrah.

"Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah meminta jajarannya sidak ke bandara sebagai antisipasi banyak jamaah di-hold di bandara," ujar Ubaidillah dalam keterangan tertulis.

Ubaidillah menambahkan Kementerian Agama meminta para pengelola biro perjalanan umrah untuk proaktif mengelola informasi terkait penangguhan sementara visa umrah kepada para jamaahnya.

Berdasarkan laporan dari pengawasan di bandara, maskapai yang memberangkatkan jamaah umrah seperti Garuda Indonesia dan Lion air masih melakukan penerbangan sesuai jadwal.

Menurut kantor berita Reuters, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menangguhkan visa bagi wisatawan dari negara-negara di mana virus itu mewabah.

Pemerintah Saudi mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke negara-negara dimana virus corona menyebar.

Bahkan ketika jumlah kasus baru menurun di episentrum wabah corona di China, telah terjadi peningkatan mendadak di beberapa bagian Asia, Eropa dan Timur Tengah.

Iran kini menjadi hotspot utama di wilayah itu, dimana sebanyak 15 orang meninggal karena penyakit yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19.

Negara-negara Teluk Kuwait dan Bahrain juga telah mengumumkan kasus virus corona baru minggu ini.

Bagaimana nasib penerbangan ke Arab Saudi?
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Arfi Hatim, mengatakan pihaknya baru mendengar informasi mengenai penangguhan sementara Umrah dini hari (27/2/2020).

"Kami terus koordinasi dengan otoritas pemerintah Arab Saudi untuk kejelasan dan kepastian mengenai hal ini," ujar Arfi kepada wartawan BBC Indonesia Callistasia Wijaya.

Penerbangan yang sudah terjadwal pada Kamis (27/2/2020) tetap berangkat, katanya.

Operasional Lion Air di Arab Saudi, misalnya, yang meliputi Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz (MED) di Madinah dan Bandar Udara Internasional King Abdulaziz (JED), Jeddah, beroperasi normal.

Lion Air mengoperasikan rata-rata empat hingga lima kali penerbangan umrah per hari dari 12 kota di Indonesia, seperti Banda Aceh, Jakarta, dan Makassar.

Arfi mengatakan pihaknya akan memantau nasib para jemaah umrah yang masih dalam perjalanan ke Arab Saudi.

Dia menambahkan belum bisa memastikan apa penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi di kemudian hari akan dibatalkan karena masih menunggu informasi dari pemerintah Arab Saudi pada Kamis (27/2/2020) sore.

Kementerian Agama, melalui duta besar Indonesia di Arab Saudi, kata Arfi, juga telah meminta pengecualian peraturan penangguhan ke pemerintah Arab Saudi.

"Mohon agar Indonesia diberikan pengecualian secara diplomasi karena Indonesia tidak termasuk list negara yang terpapar virus corona," ujarnya.

Meski begitu, dia mengatakan, pihaknya menghargai dan menghormati kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk mencegah virus corona.

"Di samping itu, masyarakat jemaah umrah yang akan berangkat ke Arab Saudi juga harus paham bahwa yang penting adalah kesehatan jemaah sendiri. Ini semata-mata untuk kemaslahatan," ujarnya.

Jika pembatalan penerbangan akan dilakukan, Arfi mengatakan, pihaknya akan meminta kebijakan maskapai penerbangan dan hotel terkait untuk melayani para jemaah yang ada.

Sumber: BBC Indonesia