RAKYATKU.COM - Kerangka berumur 70.000 tahun di Irak telah membuka kembali perdebatan selama beberapa dekade. Yaitu apakah manusia purba cukup canggih secara budaya untuk melakukan ritual kematian.
Sisa-sisa Neanderthal, yang terdiri dari tengkorak yang hancur tetapi lengkap, dada bagian atas dan kedua tangan, baru-baru ini ditemukan di situs Gua Shanidar, 500 mil di utara Baghdad, dikutip dari Mirror Online, Kamis (20/2/2020).
Meskipun jenis kelaminnya belum ditentukan, analisis awal menunjukkan kerangka, bernama Shanidar Z itu berusia lebih dari 70.000 tahun. Ia juga memiliki gigi "dewasa menengah ke atas".
Gua itu juga menjadi rumah bagi sisa-sisa 10 orang Neanderthal lainnya yang digali sekitar 60 tahun yang lalu.
Kerangka berumur 70.000 tahun menemukan Irak telah membuka kembali perdebatan selama beberapa dekade, apakah manusia purba cukup canggih secara budaya untuk melakukan ritual kematian.
Sisa-sisa Neanderthal, yang terdiri dari tengkorak yang hancur tetapi lengkap, dada bagian atas dan kedua tangan, baru-baru ini ditemukan di situs Gua Shanidar, 500 mil di utara Baghdad.
Meskipun jenis kelaminnya belum ditentukan, analisis awal menunjukkan kerangka, bernama Shanidar Z, berusia lebih dari 70.000 tahun.
Ia juga memiliki gigi "dewasa menengah ke atas".
Gua itu juga menjadi rumah bagi sisa-sisa 10 orang Neanderthal lainnya yang digali sekitar 60 tahun yang lalu.