RAKYATKU.COM - Minggu, (2-2-2020). Penanggalan cantik itu, dipilih Moh Ramdhan "Danny" Pomanto menyampaikan visi dan misi. Sebagai bakal calon wali kota Makassar. Di Jalan Amirullah, Makassar, tempat tinggalnya.
Panggung dibuat elegan. Sound system disetel apik. Kursi tersusun rapi. Ruangan terlihat semenarik mungkin. Dan, ribuan mata pun menyimak.
Tepuk tangan membahana. Tiada henti, malah. Pujian terucap. Dan, terpenting, program yang dipaparkan dinilai sejumlah pihak realistis. Masuk logika!
Soal visi dan misi itu, Danny membuka tangan lebar-lebar. Meminta masukan siapa saja. Berharap, program yang disampaikan, betul-betul menyentuh kepentingan warga Makassar. Tentu, sebuah pilihan cerdas!
Langkah pria jago arsitek ini, patut diapresiasi. Suami Indira ini pun perlu diacungi jempol.
Bahwa seyogyanya, calon pemimpin perlu banyak ide. Start dari visi dan misi. Terutama, mampu menawarkan konsep untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pada tataran ini, penulis menilai, Danny Pomanto telah menaikkan level pemilihan kepala daerah (pemilukada). Bahwa, pemilukada mestinya seperti ini. Lebih banyak berputar di level visi dan misi.
Diskusi pada tataran ini pun akan mencerdaskan para pemilih. Juga, akan berkorelasi dengan kemampuan sang pencetus visi dan misi dalam memberikan tanggapan. Bahwa ide, gagasan, dan atau program yang 'dijual' adalah murni hasil pikirannya.
Dan semua ini akan bermuara kepada satu titik. Calon pemimpin yang dipilih rakyat, betul-betul berkualitas. Tidak kemudian mengajari rakyat dengan 'racun' pragmatis seperti money politik. Dan atau, koneksitas yang bisa jadi bias.
Langkah Danny soal pemaparan visi misinya itu pun, patut menjadi contoh. Bahwa calon kepala daerah, secara terbuka, perlu mempresentasekan visi misinya. Di depan banyak orang. Secara terbuka. Dan, satu lagi, siap dikiritik.
Sehingga, itu tadi, target untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat bisa terwujud. Dan sekali lagi, ini akan menjadi hal yang positif. Tentu, bagi demokrasi bangsa ini ke depan.
Dasar Parpol Bersikap
Partai politik hadir untuk kepentingan rakyat. Itu esensinya. Rakyat akan merindukan partai politik yang memperjuangkan nasibnya.
Bahwa parpol juga punya agenda-agenda khusus, adalah hal yang wajar. Hanya saja, parpol perlu banyak belajar. Rakyat sudah cerdas.
Dari hari ke hari, mereka sudah mafhum betul soal sosok pemimpinnya. Mana pemimpin yang layak atau tidak. Contoh real, kotak kosong yang menang di Pilwalkot Makassar, lalu. Parpol perlu jadikan ini sebagai introspeksi. Bahwa dekatlah dengan rakyat. Biar lebih dicintai.
Kembali ke visi misi calon tadi, alangkah bagusnya jika parpol juga menjadikan ini (visi dan misi) sebagai value. Para ahli di parpol membedahnya. Menyampaikan ke publik. Selain hasil survei sebagai indikator utama, tentu.
Haqqul yaqin, ini semua akan bermuara pada proses percepatan demokrasi yang cerdas. Lebih dewasa. Dan, ujungnya, jelas memperbaiki taraf hidup rakyat banyak. Semoga!
Penulis: Rio Depo