RAKYATKU.COM, BAGHDAD - Presiden Irak telah menunjuk Mohammed Allawi sebagai perdana menteri baru negara itu.
Pilihan itu muncul ketika negara itu mengalami masa-masa sulit di tengah-tengah protes anti-pemerintah yang terus berlangsung.
Allawi, yang berusia 66 tahun, adalah mantan menteri komunikasi Irak. Dia menggantikan Adel Abdul-Mahdi, yang telah mengundurkan diri.
Dia dipilih setelah pihak-pihak yang bersaing melakukan diskusi panjang selama berbulan-bulan.
Presiden Irak, Barham Salih telah memberikan waktu pada parlemen sampai hari Sabtu untuk memilih seorang kandidat, atau dia akan menggunakan kekuatan konstitusionalnya dan memilih pilihannya sendiri.
Tak lama setelah penunjukannya, Allawi memberikan dukungan kepada para demonstran. Ia meminta pengunjuk rasa untuk melanjutkan pemberontakan mereka melawan korupsi.
"Jika bukan karena pengorbanan dan keberanian Anda, tidak akan ada perubahan di negara ini. Saya percaya pada Anda dan meminta Anda untuk melanjutkan protes," katanya kepada pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Allawi lahir di Baghdad dan menjabat sebagai menteri komunikasi pada tahun 2006, dan lagi pada 2010-2012. Dia mengundurkan diri dari jabatannya setelah terjadi perselisihan dengan mantan perdana menteri Nouri al-Maliki.
Parlemen diperkirakan akan mengajukan pencalonannya dalam sesi berikutnya, setelah itu ia memiliki waktu 30 hari untuk merumuskan program pemerintah dan memilih kabinet menteri.
