RAKYATKU.COM, INDIA - Seorang pria di India, yang tidak memiliki kaki, menginspirasi kita untuk tidak boleh menyerah dengan keadaan.
Dev Mishra kehilangan kakinya ketika dia berusia 19 tahun. Dia dilinggas kereta ketika terdorong saat menunggu di peron yang ramai di Barauni, Begusarai, India.
Mengenang hari-hari itu, Dev mengatakan bahwa kereta memotong kakinya sebelum dia bisa menyelamatkan diri.
Dia hanya bisa berteriak kesakitan dan kehilangan banyak darah. Yang membuat penderitaannya lebih parah, dia dibiarkan di sana sampai tiga jam.
“Saya berbaring di peron selama tiga jam menjerit dan memohon orang untuk membantu saya,” kata pemuda itu, yang kini berusia 22 tahun, kepada DNA India.
"Meskipun orang-orang berhenti untuk melihat, tidak ada yang maju untuk membantu selama lebih dari tiga jam ketika saya kehilangan banyak darah."
Dia selamat dari kecelakaan mengerikan itu, meski harus hidup tanpa kaki.
Setelah itu, dia meninggalkan rumah karena dia tidak bisa bekerja dan takut menjadi beban bagi keluarganya.
Tapi kehidupan Dev berubah berkat instruktur tari Vishal Paswan, yang mengajarinya cara menari dengan tangannya.
Dia kini membangun hidupnya kembali, setelah berhasil membangun kekuatan tubuh bagian atasnya hingga tingkat yang mengesankan.
Dalam video terbarunya yang dia posting di Instagram, dia terlihat memanjat tiang. Dengan kekuatan tubuh bagian atasnya yang luar biasa, ia kemudian mendorong dirinya hingga meggantung secara horizontal untuk menjadi bendera.
Dia pun mengibarkan bendera negaranya, yang terlihat di bajungnya.
Banyak pengikut Instagram-nya memuji kekuatan Dev yang luar bisa.
Videonya juga telah dibagikan ulang oleh miliarder India Anand Mahindra di Twitter.
Dalam keterangannya, pengusaha itu menulis, “Saya ingin memposting ini kemarin tapi saya baru menerimanya pagi ini."
“Namun tidak ada kata terlambat untuk melihat sesuatu yang menginspirasi kita, sesuatu yang membuat kita berhenti mengasihani diri sendiri, sesuatu yang mengingatkan kita bahwa memiliki tujuan yang lebih besar memungkinkan kita melakukan hal-hal besar."
