Minggu, 26 Januari 2020 00:02

Dominan di MotoGP, Inikah Bentuk Kecurangan Marquez dan Rossi?

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Marc Marquez dan Valentino Rossi.
Marc Marquez dan Valentino Rossi.

Eks pembalap MotoGP, Anthony West, menuding Federasi Motor Internasional (FIM) mengatur Valentino Rossi dan Marc Marquez untuk jadi juara dunia

RAKYATKU.COM - Eks pembalap MotoGP, Anthony West, menuding Federasi Motor Internasional (FIM) mengatur Valentino Rossi dan Marc Marquez untuk jadi juara dunia di di 500cc yang kini bernama MotoGP dan Moto2.

Hal itu dilontarkan West karena kesal dengan keputusan FIM yang mencabut izinnya membalap. Izin balap West dicabut usai dirinya gagal lolos tes doping pada September 2018.

West pun meluapkan kemarahannya melalui akun Instagram miliknya yang disertai unggahan foto surat dari FIM. 

Dalam unggahan tersebut, pebalap 38 tahun itu mengatakan untuk jadi pemenang seorang pembalap tidak harus bekerja keras, hanya perlu membayar dengan dolar.

"Mereka membiarkan Marc Marquez membeli kecurangan dengan ECU (engine control unit) miliknya," ujar West dikutip GP One.

"Ketika tim Tom Luthi mengeluh, mereka mengatakan Spanyol membutuhkan juara baru. 'Anda perlu menerima posisi kedua atau di bawahnya. Atau Anda tidak akan membalap lagi di sini tahun depan'," ucap West menambahkan.

Selain Marquez, gelar juara Rossi di 500cc juga disinggung West yang pernah bergabung dengan tim Kawasaki saat di MotoGP. Di era 50cc Rossi tercatat satu kali menjadi juara, pada 2001.

"Mereka membiarkan Rossi memenangi semua kejuaraan 500cc dengan memberinya ban khusus, yang dibuat untuk trek yang mereka jalani," tutur pebalap kelahiran Australia itu.

Rossi juga dituduh menggunakan ban motor yang sama dengan ban helikopter. Dengan begitu The Doctor bisa tampil apik di eranya.

"Jadi, dia [Rossi] bisa memenangi balapan. Semua yang Anda lihat palsu dan sudah diatur," kata West.

"Jangan percaya apa pun yang Anda lihat. Mereka mengontor siapa yang memenangi balapan dan siapa yang tidak. Saya sangat marah," kata West.