Selasa, 21 Januari 2020 21:38

Pembongkaran Patung Massa Tuai Pro dan Kontra, Komisi III DPRD Gowa Bilang Begini

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pembongkaran Patung Massa Tuai Pro dan Kontra, Komisi III DPRD Gowa Bilang Begini

Patung Massa masih berdiri tegak, tepat di pertigaan jalan Kacong Daeng Lalang - Andi Tonro - Abd Muthalib Daeng Narang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

RAKYATKU.COM, GOWA - Patung Massa masih berdiri tegak, tepat di pertigaan jalan Kacong Daeng Lalang - Andi Tonro - Abd Muthalib Daeng Narang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Beberapa bagian patung itu tampak sudah mulai hancur. Warnanya pun sudah memudar, akibat dimakan usia. Sejumlah warga dan pengendara yang melintas, tentu sudah tidak asing dengan patung tersebut.

Semua warga Butta Bersejarah mungkin tahu lokasi itu. Tempat yang kerap dijadikan patokan oleh warga sekitar, saat akan bertemu dengan seseorang dalam suatu waktu.

Patung itu diisukan akan dibongkar oleh Pemerintah Kabupaten Gowa. Karena dianggap punya arti yang tidak baik. 

Apalagi, patung yang berdiri sejak sekitar tahun 1990-an itu berdekatan sebuah sekolah. Memberikan pemandangan buruk bagi anak sekolah di sana.

Pembongkarannya hingga awal tahun 2020 ini belum juga terealisasi. Dikarenakan ada aliran listrik yang mengalir, dekat dengan patung tersebut. Ketua Komisi III DPRD Gowa, Andi Lukman Naba bereaksi soal pembongkaran itu.

"Itu memang akan dibongkar, karena itu memang perintah dari Bupati langsung. Kami sudah ketemu dengan tokoh masyarakat, dan tetap ini (merespon)," kata Lukman, Selasa (21/1/2020).

Namun saat akan dibongkar, legislator dari partai Demokrat itu meminta untuk dikaji ulang. Menurut dia, sangat disayangkan jika salah satu ikon di Gowa justru dihilangkan.

Perlu ada pengecilan bangunan patung tersebut, atau dengan membuat perencanaan lain dalam hal tersebut.

"Tapi akan diperkecil. Kalau konsepnya kami belum lihat. Kalau soal setuju atau tidak, kita lihat nanti kajiannya. Jadi minimal patung itu diperkecil," kata dia.

Namun sebelumnya, pembongkaran patung tersebut mendapat respon dari masyarakat. Tak terkecuali dari pihak pemerintah sendiri.

Jika dilihat dari fisik patung tersebut, memang tampak dianggap seolah-olah sangat menganut kekerasan. Patung itu seolah-olah sedang menghakimi seseorang, hingga mengalami pendarahan.

Ada juga yang menyebut sebagai bangunan yang menyebabkan kemacetan di sore hari. Salah satu warganet bernama Inho, dalam komentarnya di Facebook yang dilihat beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, pembongkaran tersebut tidak akan mempengaruhi arus lalu lintas di sekitar lokasi.

"Ikonnya ini Pa'bangngiang. Kenapa mau dihancurkan. Yang kasih macet di sekitaran jembatan, karena kendaraannya melanggar arah. Dari arah Citraland, malah langsung belok kanan padahal sudah ada tanda larangnya," katanya.

Ada juga seorang warganet benama Tyo Nugrosh. Dia menganggap, pembongkaran patung justru akan berdampak positif bagi warga di sekitar.

Tidak adanya nilai edukasi, menjadikan patung itu sangat layak dibongkar dan dijadikan jalan bagi pengendara.

"Dulu waktu saya lewat sana, saya tidak tahu makna patung itu. Di mana edukasi positifnya. Ternyata ikon aksi main hakim sendiri dengan sadis. Bongkar saja," ujarnya.

Sementara itu, warganet lain yang bernama Chepy Halfy menganggap, pembongkaran patung itu tidak akan menimbulkan solusi. Justru menghilangkan ikon bersejarah Kabupaten Gowa.

"Patung massa itu harusnya dipercantik lagi. Sumber kemacetan adanya di jembatan yang sempit. Sudah cocok jembatannya sudah diperlebar saat ini," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Gowa diketahui, akan membongkar patung itu di tahun ini. Pembongkaran itu dilakukan karena mencerminkan perbuatan yang menyimpang dalam masyarakat.

Apalagi, menurut Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, pembongkaran harus segera dilakukan, karena akan menjadi contoh buruk bagi anak sekolah yang berada dekat dengan lokasi patung itu.

"Kita akan bongkar tahun ini (2019). Mengapa? karena filosofi dari patung tersebut tidak baik," tegas Adnan kepada Rakyatku.com.

Kepala Dinas PU Gowa, Muh Mundoap menjelaskan, pembongkaran saat ini terkendala tiang listrik.

"Karena tiang tersebut berada di pas sudut yang mengganggu pelebaran jalan kita. Jadi kita akan terus berkoordinasi, ternyata Alhamdulillah bisa. Jadi nanti tinggal dibuka tiang listrik itu, lalu Patung Massa-nya dibongkar," kata dia.