Jumat, 17 Januari 2020 20:46

Jawabannya Dianggap Tak Memuaskan, Ini Keanehan Surat Pemecatan Helmy Yahya

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Helmy Yahya
Helmy Yahya

Dewan Pengawas (Dewas) TVRI akhirnya mencopot Helmy Yahya. Alasannya, tokoh kreatif itu dianggap tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Dewas.

RAKYATKU.COM - Dewan Pengawas (Dewas) TVRI akhirnya mencopot Helmy Yahya. Alasannya, tokoh kreatif itu dianggap tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Dewas.

Namun, ada yang aneh dalam surat pemecatan itu. Pengacara Helmy, Chandra Hamzah, menilai pemberhentian kliennya kontradiktif dengan alasan yang disampaikan.

Dalam surat Nomor 8/Dewas/TVRI/2020 yang dikeluarkan pada 16 Januari 2020, tertulis bahwa Helmy diberhentikan sebagai dirut TVRI "dengan hormat". 

"Dengan hormat artinya (diberhentikan) tanpa kesalahan. Ini kontradiktif dengan lampiran suratnya yang katanya menyatakan ada beberapa kesalahan," kata mantan wakil ketua KPK itu, Jumat (17/1/2020).

Pemecatan itu juga aneh karena Helmy Yahya tidak terlibat dalam tindak pidana apa pun. 

Selama menjabat sebagai dirut TVRI, Helmy Yahya justru mencatat banyak prestasi. Berhasil melakukan transformasi dengan kemajuan signifikan di televisi milik negara tersebut.

Helmy bisa membuat TVRI mendapat opini WTP dari BPK. Sebelumnya selalu disclaimer bertahun-tahun. 

Bukan hanya itu, Helmy juga berhasil mendapatkan persetujuan dari Presiden RI Joko Widodo untuk tunjangan kinerja karyawan.

Rating program TVRI juga meningkat. Jenis program yang ditayangkan lebih variatif. Jumlah penonton terus bertambah. Apalagi dengan memenangkan hak siar Liga Inggris.

Dewan Pengawas TVRI sama sekali tak memberikan hearing atau memberi Helmy kesempatan untuk membela diri secara lisan. 

Dalam surat Dewan Pengawas TVRI yang diterbitkan 16 Januari 2020, Ketua Dewas Arief Hidayat menyatakan Helmy diberhentikan lantaran tidak bisa mempertanggungjawabkan pembelian hak siar Liga Inggris yang memakan biaya besar.