Kamis, 09 Januari 2020 16:44

3.743 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Sulsel 

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Hujan deras ditambah dengan angin puting beliung, menghantam beberapa wilayah di Sulsel dalam sepekan. Akibatnya, ada ribuan rumah rusak.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Hujan deras ditambah dengan angin puting beliung, menghantam beberapa wilayah di Sulsel dalam sepekan. Akibatnya, ada ribuan rumah rusak, rusak ringan hingga rusak berat.

Pusat pengendalian operasi (Pusdalops), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan pun mencatat, ada 3.743 rumah rusak akibat bencana angin puting beliung di Sulsel. 

Ribuan rumah yang rusak tersebut tersebar di empat kabupaten/kota, di antaranya Sidrap, Parepare, Wajo, dan Pinrang. Daerah yang mengalami kerusakan paling parah terjadi di Sidrap. 

"Jumlah rumah yang rusak di Kabupaten Sidrap mencapai 1.802. Itu mulai dari yang rusak ringan hingga berat," kata petugas Bagian data Pusdalops BPBD Sulawesi Selatan, Hasriadi, Kamis (9/1/2019).

Kerusakan tersebut, terjadi di sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Watang Pulu, Maritengngae, Watang Sidenreng, Tellu Limpoe, Panca Rijang, Baranti, Dua Pitue, Put Risae, dan Pitu Riawa. 

Angin puting beliung tidak hanya merusak rumah warga. Ada juga empat sarana pendidikan, satu gedung serbaguna, empat kantor pemerintahan, 39 tempat usaha dan satu unit sarana ibadah, yang rusak dihantam. 

Sementara di Kota Parepare, jumlah rumah yang rusak tidak sebanyak di Sidrap. Jumlahnya hanya sekitar 800 unit rumah. Akan tetapi, mengakibatkan dua orang mengalami luka. 

"Dua warga itu tertimpa reruntuhan balok penyangga atap yang tertimpa oleh pohon tumbang. Keduanya tidak luka parah," ucapnya. 

Sementara dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar. Cuaca buruk empat hari ke depan antara 9-12 Januari 2020, akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang.

"Kecepatan angin bisa mencapai 31 knot atau 57,41 kilometer per jam di Perairan Makassar, utamanya di Wilayah Perairan Potere," kata Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan.