RAKYATKU.COM - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei buka suara terkait serangan rudal negaranya pada target fasilitas militer Amerika Serikat di Irak. Menurutnya, serangan itu sebuah tamparan untuk wajah Amerika Serikat.
Dia mengatakan bahwa pasukan AS harus meninggalkan wilayah tersebut, dikutip dari Aljazeera, Rabu (8/1/2020).
Pernyataan itu keluar beberapa jam setelah rudal ditembakkan ke pangkalan Ain al-Asad di provinsi Anbar dan fasilitas di Erbil. Di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran setelah pembunuhan AS terhadap komandan militer Iran Qassem Soleimani di Irak pekan lalu.
Militer Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan online bahwa 22 rudal diluncurkan di dua lokasi antara pukul 1:45 dan 02:15 pada hari Rabu. Dua dari 17 rudal yang menargetkan pangkalan Ain al-Asad tidak meledak, kata militer, sementara lima rudal di Erbil semuanya menargetkan markas besar koalisi.
Pemimpin tertinggi telah berjanji akan melakukan ritelasi besar-besaran terhadap serangan udara AS yang menewaskan Soleimani serta Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF, atau Hashd al-Shaabi), sebuah organisasi payung yang didukung Iran, di antaranya lainnya.
"Tadi malam kami menampar wajah mereka," kata Khamenei dalam pidatonya di ibukota, Teheran, menambahkan bahwa pembalasan militer tidak cukup.
"Yang penting adalah bahwa kehadiran AS yang korup di wilayah ini harus berakhir."
Khamenei berpidato di depan banyak orang, banyak di antaranya memegang foto Soleimani, yang memimpin Pasukan Quds Iran, cabang luar negeri dari Korps Pengawal Revolusi elit .