RAKYATKU.COM, INGGRIS - Dean Middleton, dari Inggris, tidak memiliki ingatan tentang bom Natal yang hampir membunuhnya. Tapi itu telah mengubah hidupnya selamanya.
Dia sedang berpatroli di Afghanistan pada 21 Desember 2010, ketika tanknya menabrak bom rakitan.
Ledakan itu melemparkan Dean ke udara. Dia mendarat di tanah dengan kepalanya. Helmnya yang berlapis baja retak. Tengkoraknya patah dan ia mengalami cedera otak yang mengerikan.
Cedera itu mengakhiri karir militer impian Dean. Tapi sekarang dia menggunakan pengalamannya untuk membantu orang lain membangun kembali kehidupan mereka.
“Saya benar-benar percaya hidup saya lebih baik daripada seharusnya jika saya tidak dibom," kata pria berusia 34 tahun tahun itu, dikutip Daily Mirror.
“Anda harus memiliki sikap mental yang positif. Sembuh dari cedera tidak mudah, dan saya harus berusaha, tetapi saya telah mencapai banyak hal."
Dia juga mengatakan bahwa ia bersyukur karena bom itu membuatnya bisa berkumpul dengan istrinya. Juga, dia menderita amnesia pasca-trauma yang membuatnya tidak memiliki kenangan buruk tentang apa yang terjadi saat ledakan.
Pacsa ledakan, Dean diterbangkan ke Rumah Sakit Queen Elizabeth, di Birmingham. Ahli bedah harus mengangkat bagian kepalanya untuk menghilangkan tekanan pada otaknya.
Dean mengalami koma selama empat bulan. Itu adalah awal dari pemulihan yang akan memakan waktu bertahun-tahun. Dia juga harus hidup dengan plat titanium di kepalanya.
Kini, dia telah sembuh total dan mampu mendapatkan pekerjaan, meskipun fisiknya tak sesempurna sebelumnya.
Dia juga menjadikan pengalamannya untuk membantu orang lain mencapai hal-hal yang mereka pikir tidak bisa mereka lakukan.
"Saya bisa melihat orang mengubah hidup mereka. Sungguh menakjubkan,” katanya.
