Minggu, 22 Desember 2019 17:30

18 Napi Tewas dalam Bentrokan di Dalam Penjara Honduras

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Polisi forensik tiba di penjara Tela, Honduras, pada 21 Desember 2019, setelah bentrokan. (AFP)
Polisi forensik tiba di penjara Tela, Honduras, pada 21 Desember 2019, setelah bentrokan. (AFP)

Sedikitnya 18 narapidana meninggal dan 16 lainnya cedera dalam bentrokan antar tahanan di Honduras.

RAKYATKU.COM, HONDURAS - Sedikitnya 18 narapidana meninggal dan 16 lainnya cedera dalam bentrokan antar tahanan di Honduras.

Lembaga Pemasyarakatan Nasional mengatakan 17 tahanan tewas di fasilitas di Tela, dan satu lagi tewas di rumah sakit.

Media setempat menggambarkan kerusuhan itu sebagai kekerasan geng.

Seorang juru bicara penjara, Digna Aguilar, mengatakan pihak berwenang harus memasuki daerah itu dengan hati-hati karena takut terbunuh. Itu karena beberapa narapidana membawa senjata api.

Gabungan pasukan keamanan nasional yang dikenal sebagai Fusina mengatakan bahwa lima senjata 9 mm, serta amunisi, disita dari para tahanan.

Petugas forensik telah menempatkan mayat-mayat itu di dalam kantong plastik dan membawanya ke kamar mayat San Pedro Sula untuk diautopsi.

Sebelumnya, pada hari Selasa, presiden Honduras Juan Orlando Hernandez memerintahkan tentara dan polisi untuk mengambil kendali penuh atas 27 penjara di negara itu, yang penuh sesak dengan sekitar 21.000 tahanan.

Tapi, menurut Aguilar, pada hari Jumat, militer belum mengambil kendali penuh atas pusat penahanan Tela.

Kerusuhan ini terjadi hanya beberapa hari setelah lima anggota geng yang ditakuti Mara Salvatrucha (MS-13) dibunuh oleh tahanan di penjara keamanan tinggi di La Tolva.

Honduras telah dihantui oleh perdagangan narkoba, kekerasan geng, kemiskinan, dan korupsi. Ini menderita dari salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia di luar daerah konflik bersenjata, dengan 41,2 kasus pembunuhan per 100.000 penduduk pada tahun 2018.

Untuk melawan momok ini, Presiden Hernandez menciptakan pasukan polisi militer, dan membangun penjara khusus untuk anggota geng.

Tingkat kejahatan setinggi langit inilah yang telah menjadi faktor kunci di balik gelombang migrasi ke Amerika Serikat.