Minggu, 22 Desember 2019 01:30

Kejam! Pria Ini Rutin Pukuli Pasangannya Sampai Suruh Makan di Mangkuk Anjing

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kejam! Pria Ini Rutin Pukuli Pasangannya Sampai Suruh Makan di Mangkuk Anjing

Seorang preman telah dipenjara karena memaksa pasangannya makan dari mangkuk anjing. Aksinya penganiayaannya itu sudah berlangsung hampir 30 tahun.

RAKYATKU.COM - Seorang preman telah dipenjara karena memaksa pasangannya makan dari mangkuk anjing. Aksinya penganiayaannya itu sudah berlangsung hampir 30 tahun.

Pria bernama Howard Johnson itu telah dipenjara sebelumnya selama tiga setengah tahun. Korbannya yang berusia 44 diusir dari rumah mereka pada malam hari.

Dia secara rutin dipukuli sampai kehilangan kesadaran. Juga dipaksa untuk makan dari mangkuk anjing, dikutip dari Daily Star, Minggu (22/12/2019).

Pria asal Walsall, West Midlands itu akhirnya ditangkap ketika dia mabuk dengan sebotol brendi selama perjalanan ke Blackpool.

Korban menceritakan bagaimana dia tinggal bersama Johnson selama 27 tahun. Karena dia yakin perilakunya normal, dan menunjukkan bahwa dia bertindak karena cinta.

Pengadilan Wolverhampton Crown mendengar bagaimana ia akan mengontrol akses ke mobil dan telepon korban. Melecehkannya di depan orang lain dan membuatnya dipukuli dengan kejam dan teratur.

Akibatnya, sang korban mengalami keretakan pada tulang rusuk dan siku yang patah.

Johnson menunjukkan sifatnya yang kejam sekali lagi selama perjalanan ke Blackpool tahun ini. Di mana ia menyerang korban dengan botol sampai kaca pecah di kepalanya.

Setelah berhasil melarikan diri dan mencari perlindungan di sebuah hotel terdekat, staf menelepon polisi dan ambulans.

Dia menghabiskan malam di rumah sakit Blackpool sebelum melakukan perjalanan kembali ke rumahnya di rumah Walsall.

Johnson diberi perintah penahanan 10 tahun setelah mengaku terlibat dalam mengendalikan dan perilaku memaksa dengan kekerasan.

Detektif Constable Vanessa Nelson, dari West Midlands Police mengatakan setelah kasus itu: “Perilaku dan tindakan Johnson menyedihkan.