Selasa, 10 Desember 2019 05:30

Bicara dalam Bahasa Inggris, Perempuan Ini Dipenggal, Otaknya Dimasak Pria Mabuk

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Lloyd Bagtong sebelum ditembak polisi.
Lloyd Bagtong sebelum ditembak polisi.

Lloyd Bagtong menemui ajal dengan empat peluru menembus tubuhnya. Belum sebanding dengan tindakannya memasak otak seorang perempuan.

RAKYATKU.COM - Lloyd Bagtong menemui ajal dengan empat peluru menembus tubuhnya. Belum sebanding dengan tindakannya memasak otak seorang perempuan.

Dia ditangkap setelah memenggal kepala seorang perempuan. Tak sampai di itu, otaknya dia masak dan dijadikan topping nasi.

Lloyd Bagtong akhirna ditembak mati di Manila Jumat lalu oleh salah satu polisi yang mengawalnya menuju rumah sakit di Misamis Occidental, Filipina selatan.

Pria 21 tahun itu membunuh perempuan Rabu lalu. Dia ditangkap hari Jumat. Pihak berwenang ingin menentukan apakah Bagtong memiliki masalah kejiwaan yang memicu dia untuk membunuh korban.

Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit, dia mencoba meraih pistol dari salah seorang polisi yang ditugaskan untuk mengawalnya.

Bagtong, yang menderita empat luka tembak, telah dibawa ke rumah sakit di Talisayan. Namun, dokter menyatakan dia meninggal dunia saat baru tiba.

Sebelum kematiannya, Bagtong telah mengakui kepada polisi bahwa dia membunuh perempuan itu. Dia mengatakan bahwa dia mencoba untuk melakukan percakapan dengan korban. Tetapi dia tidak mengerti bahasanya.

Menggunakan sabit, ia memenggal korbannya dan kemudian membawanya pulang sebelum memasaknya. Dia mengatakan dia kemudian menggunakan otaknya sebagai topping nasi.

Dia mengatakan bahwa dia membunuh perempuan itu karena korban telah berbicara kepadanya dalam bahasa Inggris. Dia tidak dapat memahami sepatah kata pun yang dia katakan.

Harian Philippine Star yang berbasis di Manila mengutip pernyataan Mayor Polisi Dennis Delos Santos. Dia bilang, tersangka mengaku mabuk dan kelaparan pada saat pembunuhan terjadi.

Tubuh tanpa kepala perempuan itu ditemukan penduduk Punta Santiago di Talisayan 5 Desember lalu. Tubuh bagian atas bertelanjang dada, tetapi bagian bawahnya dibalut jin.

Sebelum dia meninggal, Bagtong mengatakan kepada polisi di mana dia menyembunyikan sisa-sisa kepala korban yang terpenggal.