Kamis, 05 Desember 2019 08:49

Ambil Senapan Berburu, Dany Tembak Kepala di Rumah Orang Tuanya

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dany Abu Haidar
Dany Abu Haidar

Jarum jam menunjuk pukul 10.30. Dany Abu Haidar datang ke rumah orang tuanya. Tak banyak bicara, dia langsung mengambil senapan berburu.

RAKYATKU.COM - Jarum jam menunjuk pukul 10.30. Dany Abu Haidar datang ke rumah orang tuanya. Tak banyak bicara, dia langsung mengambil senapan berburu.

"Mau berburu?" tanya ayahnya.

"Iya ayah," jawab Abu Haidar singkat.

Saat itu, ibunda dan istri Abu Haidar juga sedang berada di rumah. Ibunya sedang menjemur pakaian. Sementara istri mengerjakan permadani.

"Tidak lama kemudian, dia menembak kepalanya sendiri," cerita sang ayah tentang kematian putranya.

Abu Haidar (40) adalah pria Lebanon. Dia menembak mati dirinya sendiri di Beirut setelah ia dilaporkan dipecat dari pekerjaan pada hari Rabu. Itu terjadi di rumah keluarga di daerah Al Nabaa.

Kasus bunuh diri dengan penyebab yang sama adalah yang kedua. Sebelum Abu Haidar, insiden nyaris serupa terjadi Minggu (1/12/2019). Penduduk desa yang terlilit utang, Naji Al Fulaiti gantung diri setelah gagal memberi putrinya 1.000 pound Lebanon untuk membeli roti pipih di Arsal.

Dalam sebuah wawancara televisi, ayah Abu Haidar menyalahkan pemimpin negara dan rezim politik atas bunuh diri putranya.

Sejak 17 Oktober, Lebanon telah menyaksikan demonstrasi jalanan yang sedang berlangsung dalam protes nasional terhadap korupsi politik yang meluas. Salah urus negara telah memperburuk krisis ekonomi dan keuangan negara.

Dikelilingi oleh anggota keluarga, ibu Abu Haidar mengatakan bahwa gaji putranya telah dipotong menjadi setengah. Padahal, Abu Haidar selama ini yang menghidupi orang tuanya, saudara laki-laki, dan tiga anaknya.

"Bakar negara ini ... saya akan membakar jalanan. Hatiku terbakar," katanya.

Dia menjelaskan saat-saat terakhir putranya. "Saya menempatkannya di antara tangan saya dan matanya ditutup perlahan saat dia meninggal. Dia adalah pahlawan dan dia tidak pernah menyakiti siapa pun," tutur ibunda.

Majikan Abu Haidar, perusahaan Dabbas, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan penyesalan dan kesedihannya atas kematiannya yang dramatis dan membantah bahwa ia telah dipecat.