Senin, 25 November 2019 14:11

Rehabilitasi Stadion Mattoanging Butuh Rp900 Miliar

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Muhlis Majjalareng
Muhlis Majjalareng

Tim Koordinasi Perencanaan Rehabilitasi Stadion Mattoanging, kembali membahas rencana perbaikan kandang PSM Makassar itu. Rapat dipimpin Sekretaris tim, Muhlis Mallajareng, di ruang rapat Sekda, Kanto

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tim Koordinasi Perencanaan Rehabilitasi Stadion Mattoanging, kembali membahas rencana perbaikan kandang PSM Makassar itu. Rapat dipimpin Sekretaris tim, Muhlis Mallajareng, di ruang rapat Sekda, Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Senin siang (25/11/2019).

Seluruh stakeholder hadir. Mulai dari unsur Bappeda, bagian aset daerah, koordinator perencanaan teknis, koordinator pengadaan PBJ, dan unsur terkait lainnya.

Dalam rapat itu, sudah mulai dibahas model stadion Mattoanging. Termasuk anggaran yang dibutuhkan. Soal anggaran ini, Muhlis menyebut butuh dana Rp900 miliar lebih. Anggaran itu, mulai dari rancangan konstruksi. Hingga pembangunan fisik.

"Dan ternyata, perancang bangunan itu menyebutkan, sampai lantai empat gedung, dia butuh hingga Rp900 miliar lebih," ujar Muhlis.

Anggaran sebanyak itu, untuk membangun stadion berstandar FIFA. Minimal AFC. Atau mirip, dengan stadion-stadion besar di Eropa.

Memang, rencana anggaran awal, hanya butuh anggaran Rp200 miliar. Sudah diancang-ancang, masuk dalam APBD Sulsel tahun 2020. Namun dana sebesar itu, setelah dihitung-hitung, belum cukup.

"(Rp200 miliar) itu belum kita menetapkan untuk apa. Karena Rp900 miliar inikan, mencakup semuanya. Termasuk parkir," tambahnya.

Belum lagi menurut dia, berdasarkan pengalaman pembangunan Stadion Barombong, dana Rp200 miliar, hanya untuk perencanaan konstruksi saja.

"Rp900 miliar itu, kalau mau menghadirkan stadion yang berstandar FIFA. Fasilitasnya semua minimal standar AFC, seperti ruang ganti, ruang latihan, lampunya, papan skornya, dan lain-lain," jelasnya.

Soal model pembangunannya, akan menggunakan sistem rancang bangun. Sistem ini, digunakan saat rehabilitas Stadion Gelora Bung Karno, belum lama ini.

"Rancang bangun itu bersamaan desain dan fisiknya. Jadi ada perencanaan begini, dibangun lagi. Dan langsung. Jadi tidak ada perubahan lagi. Kalau seperti konvensional, kan dulu berubah-ubah," pungkasnya.