RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Aksi gelar sajadah ratusan masyarakat Manggala di Lapangan Antang Bittoa, Jalan Antang Raya, Jumat (22/11/2019), berakhir ricuh. Ada delapan warga menjadi korban.
Delapan warga Manggala yang ikut dalam aksi gelar sajadah tersebut menjadi korban setelah terjadi saling lempar batu antara dengan pihak yang mengklaim sebagai ahli waris.
Saat bentrokan terjadi, posisi pihak ahli waris lebih menguntungkan, sebab mereka berada di dalam lapangan dan bebas menghindari batu. Sedangkan masyarakat Manggala berada di luar dan sempit.
Pihak ahli waris juga memiliki senjata tajam jenis parang dan busur. Delapan orang masyarakat Manggala yang menjadi korban di antaranya empat yang terkena busur dan empat yang kena batu.
Ada satu warga yang penanganannya cukup serius karena terkena busur di bagian perut. Sehingga dia terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Mereka yang menjadi korban adalah Lallung (50) luka di kepala karena batu, Ahmad (45) kepalanya kena batu, Jey (45) mulutnya kena batu, Oby (16) matanya kena batu, Rustam (21) kena busur di perut, Dg Kama (50) kena busur di leher, Anas (40) kena busur di paha, dan Jumasang (55) kena busur di paha.
Selain itu, ada juga satu motor dibakar milik salah satu pihak ahli waris yang terparkir di luar lapangan menjadi pelampiasan amarah warga.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono, yang turun langsung ke TKP, mengatakan pelaku yang melakukan pembusuran terhadap warga akan dikejar. Pihaknya tidak akan membiarkan pelaku melarikan diri.
"Kita cek dulu, karena situasinya massa jadi pelaku pembusuran akan kita tangkap apalagi sampai melukai. Busur busur tidak boleh. Kita kayak musuh saja, perang tidak boleh kita ini bersaudara," kata Yudhiawan.
Yudhiawan melanjutkan, warga Makassar, Sulawesi Selatan, adalah saudara, jangan saling busur karena dapat menyebabkan nyawa melayang.
"Itu kalau kena bisa meninggal loh, meninggal tindak pidana lain lagi yang muncul, kita minta kepada masyarakat untuk menahan diri," tutupnya.