RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Aksi ratusan masyarakat Manggala di Lapangan Antang Bittoa, Jalan Antang Raya, Jumat (22/11/2019), berakhir ricuh.
Kejadiannya berawal saat ratusan masyarakat Antang selesai salat Jumat dan langsung menuju Lapangan Antang Bittoa menggelar aksi gelar sejadah. Aksi gelar sajadah dilakukan karena Lapangan Antang Bittoa dipagari oleh seseorang yang mengaku pemilik lahan.
Di dalam lapangan itu sejumlah orang telah bersiap menyambut masyarakat Manggala yang akan melaksanakan aksi gelar sajadah. Setelah ratusan masyarakat sampai di lokasi, tiba-tiba terjadi lemparan batu.
Aksi lempar batu pun tak terhindarkan antara masyarakat dengan sejumlah orang yang disewa oleh ahli waris untuk menjaga lapangan tersebut.
Orang sewaan ahli waris di dalam lapangan juga memakai senjata tajam, di antaranya parang dan busur. Sementara masyarakat hanya memakai batu, mereka membawa senjata tajam.
Menurut salah satu warga yang ditemui di lokasi, aksi ini dilakukan karena lapangan atau lahan yang diklaim oleh ahli waris tersebut sudah puluhan tahun dipakai oleh warga untuk beraktivitas.
"Ini lapangan tempat masyarakat beribadah salat Id setiap tahun dan bermain bola, namun tiba-tiba dipagari sehingga tidak bisa masyarakat masuk," katanya.
Warga pun melakukan aksi untuk berusaha membongkar pagar agat masyarakat bisa kembali memakai lapangan seperti sedia kala.
Saat ini kondisi telah kondusif, sejumlah aparat kepolisian telah mengamankan warga dan orang sewaan ahli waris.