Selasa, 19 November 2019 09:33

Ketua PKK Gowa: 44 Persen Stunting Ada di Kecamatan Pallangga

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Priska Paramita Adnan
Priska Paramita Adnan

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan, terus mengingatkan masyarakat untuk hidup bersih guna mengantisipasi stunting.

RAKYATKU.COM, GOWA - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan, terus mengingatkan masyarakat untuk hidup bersih guna mengantisipasi stunting.

Priska Adnan bilang, betapa pentingnya menjaga lingkungan yang bersih. Itu sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Juga sangat menekankan jangan hanya sosialisasi, tetapi harus dilakukan implementasi.

“Jumlah penduduk di Gowa mencapai 700 ribu jiwa, sedangkan jumlah balita di Gowa sebanyak 552 balita. Penderita stunting sebesar 44 persen berada di Kecamatan Palangga. Untuk itu, perlu pencegahan. Apalagi, Kabupaten Gowa menjadi daerah keempat tertinggi stunting," ujar istri Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.

Karenanya, Priska sangat berharap kepada warga Gowa, untuk menjaga kesehatan ibu dan anak. Imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare kata dia, adalah cara tepat untuk menangani stunting.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga, Hj Rismawaty Kadir Nyampa, dalam laporannya mengatakan, apa yang disampaikan Ketua TP PKK Gowa, diharapkan bukan hanya sekadar seremoni semata. Sebab, stunting berbahaya.

"Kami membuat inovasi pencegahan stunting dengan sayur kelor, kami menginstruksikan setiap kader, wajib menanam pohon kelor minimal dua pohon per desa," ungkapnya.

Sehingga saat ini kata dia, ada lima desa di Kecamatan Palangga, menjadi kawasan pohon kelor, yang juga bisa diekspor ke Jepang. Bahkan, dengan adanya pohon kelor di Palangga, pihaknya telah membuat inovasi berupa kripik, kue tradisional, dan obat-obatan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gowa, Muhammad Asrul berharap, tahun 2020 permasalahan stunting di Gowa, tidak lagi sosialisasi, tapi lebih kepada pencegahannya. Apalagi, Pemkab Gowa akan memberi bantuan dalam menangani stunting.

“Saya juga berharap kepada ibu-ibu yang ingin melahirkan, sebaiknya melahirkan di Puskesmas. Karena kami ingin melakukan pendataan,” jelasnya.